Seleksi KPU Surabaya Disinyalir Banyak Orang Titipan

Seleksi KPU Surabaya Disinyalir Banyak Orang Titipan

SURABAYA (bangsaonline) - Seleksi calon anggota KPU Kota Surabaya saat ini sudah mendekati tahap akhir. Dari ratusan orang yang mendaftar, mengerucut menjadi 78 lalu 20 nama dan kini sudah tersisa 10 besar. Selanjutnya, 10 besar ini akan disetorkan ke KPU Jatim untuk dilakukan fit and proper test sehingga menghasilkan 5 nama untuk menjadi komisioner dan 5 nama untuk cadangan.

Ke-10 nama yang masuk itu adalah Robiyan Arifin dan Agus Widodo (incumbent), Nur Samsi, Syamsul Anam, Eka Rahmawati, Bakron Hadi, S Rofiatun, Nurul Amalia, Muhammad Cholid dan Mifthakul Gufron. Bahkan dari 10 nama itu, sudah beredar broadcast melalui BBM terkait 5 nama yang unggul.

Diduga, nama-nama yang unggul itu adalah orang-orang titipan atau orang-orang yang sudah mendapat rekomendasi dari berbagai pihak yang ingin ‘menguasai’ jaringan KPU.

Lima nama yang beredar dan dijagokan karena dukungannya adalah Robiyan Arifin, Nur Samsi, Bakron Hadi, Nurul Amalia dan Muhammad Cholid. Robiyan Arifin merupakan incumbent dan mengantongi rekomendasi dari organisasi kemahasiswaan yang berafiliasi dengan salah satu organisasi keagamaan besar.

Nama lain, ada Nur Samsi yang merupakan orang titipan dari salah satu anggota KPU Jatim, dan merupakan teman satu kos sejak masa kuliahnya. Bahkan nama Nur Samsi ini, karena kedekatan persahabatan ini, mampu mengalahkan salah satu calon yang justru telah mendapat rekomendasi dari pengurus daerah organisasi keagamaan di Surabaya. Sehingga orang titipan dari organisasi itu pun tak lolos.

Ada juga Bakron Hadi yang merupakan titipan organisasi keagamaan terbesar melalui organisasi kemahasiswaan kepada salah satu anggota KPU Jatim.

Dengan adanya titipan-titipan seperti ini, membuat banyak pihak menilai jika rekrutmen itu kurang fair. Artinya, beberapa tahapan yang dijalankan Tim Seleksi calon anggota KPU, hanya formalitas saja. Sebab sudah banyak pihak yang mampu memprediksikan siapa saja yang bakal lolos, walau belum muncul 10 nama ini. Apalagi KPU Jatim juga sangat memiliki peran untuk meloloskan orang-orang ini.

“Sudah bukan barang baru, kalau orang-orang yang duduk di KPU itu adalah orang-orang titipan. Mau fair bagaimana, wong penyelenggaranya saja orang titipan? Lantas bagaimana dengan hasil Pemilu yang diselenggarakan?” ujar Edy Firmansyah, salah satu pengamat politik di Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO