Jatim Galakkan Taman Posyandu Holistik, Sasar Masyarakat Tak Mampu

Jatim Galakkan Taman Posyandu Holistik, Sasar Masyarakat Tak Mampu Ketua Tim Penggerak PKK Prov Jatim Nina Soekarwo didampingi Dirjen BAN PNFI PAUDNI Yessy Gusman pada acara seminar nasional standar pendidikan anak usia dini di kampus unesa lidah kulon, Sabtu (14/05).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com- Pembentukan dan pelaksanaanTaman Posyandu holistik dan integratif di Provinsi Jawa Timurmendahului Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013. Hal tersebut memperlihatkan begitu pedulinya Pemerintah Provinsi Jatim terhadap pendidikan anak usia dini, dengan diterbitkannya Peraturan Gubernur dalam pelaksanaannya. Holistik dan Integratif mempunyai arti, peserta didik tidak saja anak usia dini, tetapi didalamnya mencakup mendidik para orang tua.

“Sasarannya adalah teman-teman atau masyarakat yang kurang mampu. Dengan alasan, masyarakat yang mampu dapat memilih pendidikan anak seperti Play Group atau taman bermain dengan kualitas yang terbaik,” ungkap Ketua TP. PKK Provinsi Jawa Timur Dra. Hj. Nina Soekarwo saat sebagai narasumber Seminar Nasional Standarisasi PAUD Sekarang dan Masa Depan di Ruang Auditorium Kampus UNESA (Universitas Negeri Surabaya) Jl. Lidah Kulon Surabaya, Sabtu (14/5).

Baca Juga: Resmikan Gedung Sekber PHDI, Pj Gubernur Jatim Ajak Umat Hindu Jaga Kondisivitas Pilkada

“Kegiatan Taman Posyandu tanpa dipungut biaya. Kalaupun membayar hanya sekadar mengisi kas. Hal tersebut dilakukan hanya untuk satu tujuan yaitu membangun generasi emas di tahun 2045,” tambah dia lebih lanjut.

Fenomena yang terjadi saat ini adalah kegagalan membentuk kepribadian dan karakter anak yang baik. Seperti fenomena yang sedang marak saat ini yaitu ke jadian kekerasan seksual anak yang dilakukan oleh anak-anak. Hal tersebutdapat terjadi karena kegagalan orang tua mendidik anak pada masa golden age (masa usia emas).

Dijelaskan pula oleh Bude Karwo, sapaan akrab Ketua TP PKK Prov. Jatim sebagai Bunda PAUD ditingkat provinsi, mengajak para Bunda PAUD yang nota bene adalah istri kepala daerah (bupati/walikota), bagaimana kita peduli dan meningkatkan APK (Angka Partisipasi Kasar) PAUD. Yaitu dengan cara meningkatkan mutu esensial PAUD. Salah satunya dengan mendirikan Taman POSYANDU yang integratif dan holistik sebagaimana yang telah diterangkan di atas.

Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN

Pada kesempatan itu Bude Karwo,menyinggung pembangunan generasi emas di tahun 2045 yang dikaitkan dengan masalah bonus demografi. Merupakan fenomena kependudukan yang menarik untuk terus dikaji.

“Pada tahun 2020-2030 Indonesia akan dihadiahi bonus demografi artinya jumlah penduduk produktif sangat melimpah. Bonus Demografi dapat memberikan berkah bagi Indonesia dan kesempatan besar untuk mengubah masa depan Indonesia, apabila bisa mengelolanya dengan baik,”jelasnya.

Dan sebaliknya, apabila tidak dikelola dengan baik maka hal tersebut akan menjadi bencana. Pengangguran dan kemiskinan akan meningkat . Untuk itulah, pemerintah terus berupaya untuk mendidik anak-anak usia dini menjadi generasi emas dan penerus bangsa dimasa depan.

Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud

Sebagai pembicara lain dalamseminar nasionalyang diikuti 550 Bunda PAUD tersebut adalah Rektor UNESA Prof. Dr. Warsono, M.S. Menekankan anak usia dini merupakan usia emas (golden age), tentu bukan hanya sekedar intermeso, tetapi merupakan suatu pernyataan yang bermakna filosofis dan strategis. (mid/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO