Pengamat Nilai Setnov Sulit Capres Meski Terpilih Ketua, Jokowi Belum Tentukan Jatah Menteri Golkar

Pengamat Nilai Setnov Sulit Capres Meski Terpilih Ketua, Jokowi Belum Tentukan Jatah Menteri Golkar Setyo Novanto menerima bendera Partai Golkar setelah ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar, dalam Munaslub, di Nusa Dua, Bali, Selasa (17/5). foto: republika

Dini hari tadi, pada Munaslub di Bali, Setya Novanto terpilih menjadi Ketua Umum periode 2016-2019. Dia mengalahkan tujuh calon lain, termasuk Ade Komarudin, pesaing utama yang disebut-sebut dijagokan Wapres Jusuf Kalla.

Meski demikian duet Ketua Umum Partai Setya Novanto (Setnov) dan Ketua Dewan Pembina Partai , Aburizal Bakrie (Ical) diyakini akan mempermudah komunikasi antara Partai dengan Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Duet keduanya juga diyakini mempermudah proses reshuffle dalam Kabinet Kerja.

"Tentunya ini akan lebih memudahkan pemerintah sekarang untuk selalu komunikasi dan seterusnya," kata Sekretaris Kabinet, Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (17/).

Namun, meski memudahkan proses, kewenangan reshuffle tetap berada di tangan Presiden Jokowi. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengatakan, dirinya belum mendapatkan kabar terbaru mengenai masuknya Partai dalam Kabinet Kerja.

"Jadi belum ada pembicaraan mengenai hal tersebut," ucapnya.

Kemenangan Setya sejatinya bukanlah kejutan, kalau tak ingin disebut sudah diprediksi. Jauh sebelum munaslub dihelat bahkan kencang berembus kabar Setya adalah calon pilihan Istana, meski belakangan kabar itu dibantah pihak Istana. (tmp/mer/met/sta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO