JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Kepergian KH Dimyati Romli (Gus Dim), Mursyid (pimpinan) Thoriqoh Qodiriyah Wa Naqsabandiyah yang juga Ketua Umum Majelis Pimpinan Pengasuh (MPP) Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU), Rejoso, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur membawa duka mendalam bagi ribuan orang, khususnya kalangan pesantren dan warga Nahdlatul Ulama (NU). Hal itu terlihat saat prosesi pemakaman Gus Dim di area pemakaman PPDU, Rabu (18/05) sekitar pukul 20.30 WIB.
Meski sedikit gelap karena malam hari, ribuan santri PPDU, jamaah thoriqoh, maupun masyarakat umum rela berdesakan untuk mengiringi proses pemakaman Gus Dim. Bahkan kendaraan roda dua maupun roda empat padat di berbagai parkiran serta pondok mengular sekitar 5 kilometer di sepanjang pinggir jalan komplek setempat.
Baca Juga: Puluhan Kiai Kampung di Jombang Dorong PKB Usung Gus Salman Dampingi Warsubi di Pilkada 2024
Tidak hanya dari Jombang, petakziah juga datang dari berbagai kota. ”Saya sengaja hadir untuk menyaksikan pemakaman beliau (Gus Dim, Red). Kebetulan saya juga jamaah thoriqohnya,” kata Suhadi, salah satu petakziah asal Probolinggo, Jawa Timur ditemui bangsaonline.com di sela-sela pemakaman.
Usai dishalati, jenazah kemudian dibawa ke liang lahat untuk disemayamkan. Lantunan kalimat thoyibah mengiringi perjalanan jenazah Gus Dim menuju persemayaman terakhir. Tampak sebagian anggota keluarganya meneteskan air mata seakan tidak rela ditinggal Rais Syuriah PBNU tersebut.
”Kedatangan kami selain bertakziyah berharap barokahnya beliau (Gus Dim, Red),” ujar Ahmad Fadli Ikhsani, salah satu alumni PPDU.
Baca Juga: Anggota DPRD Jatim ini Sebut Perjuangan dan Peran Sentral Kiai Jombang Jadi Pelopor Resolusi Jihad
Seperti diberitakan sebelumnya, KH Dimyati Romli wafat di Rumah Sakit Airlangga Jombang hari ini, Rabu (18/05) pukul 13.08 WIB.
Kiai Dimyati meninggal karena penyakit diabetes. Gus Dim masuk ke rumah sakit sejak Selasa (17/05) malam. (jbg1/ony/dio)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News