MALANG, BANGSAONLINE.com - Kebakaran di Pasar Besar Malang nampaknya benar-benar menguras tenaga personil Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Malang. Mereka datang sejak api berkobar pada Kamis (26/5) dini hari dan hingga Jumat (27/5) siang masih berada di lokasi.
Komandan Regu 2 Damkar Kota Malang, Didik Pujiantoro, mengisahkan ia dan teman-temannya hanya rehat sejenak sejak kemarin. "Semalam hanya istirahat beberapa menit karena pendinginan bangunan baru selesai pukul 02.00," kata dia menjelaskan saat ditemui di Pasar Besar, Jumat (27/5).
Baca Juga: Bakar Sampah, Gudang di Kota Malang Dilalap Si Jago Merah
Usai pendinginan, para petugas langsung meninggalkan lokasi. Namun baru beberapa jam pergi, petugas damkar harus kembali lagi ke Pasar Besar pukul 06.30 WIB. "Asap ternyata masih mengepul dari sisa-sisa bara api sehingga harus dipadamkan," imbuh pria berbadan gempal ini.
Didik menuturkan damkar Kota Malang mengerahkan kekuatan penuh untuk menjinakkan api di Pasar Besar. Tujuh mobil damkar dan 41 personil damkar diterjunkan selama dua hari ini. Bentuk bangunan yang dipenuhi lorong dan pekatnya asap cukup menyulitkan kerja petugas sehingga pemadaman harus ekstra hati-hati.
Sementara kemarin, Tim Labfor Polda Jawa Timur melakukan Olah TKP di Pasar Besar, Kota Malang. Tim terdiri dari empat orang ini mengawali penyelidikan dari titik aman, sebab hingga saat ini masih ditemukan titik api di lantai dasar maupun lantai di atasnya.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Pabrik Kertas di Pandanlandung Malang Terbakar Hebat
"Tim Labfor sedang olah TKP diawali di titik yang aman. Karena masih ada proses pendinginan, karena pagi tadi asap masih mengepul," ujar Kasatreskrim Polres Malang AKP Tatang Prajitno.
Menurutnya, tujuan penyelidikan dengan melibatkan Labfor Polda Jatim adalah mengungkap penyebab sumber api yang membakar kios dan lapak pedagang di lantai dasar dan atasnya.
"Karena kita belum tahu asal mula api di mana," tuturnya.
Baca Juga: Dewan Minta Pemkab Malang Segera Relokasi Pedagang Pasar Bululawang Pasca Kebakaran
Olah TKP ini, jelas dia, dibantu tim identifikasi Satreskrim Polres Malang Kota akan berlangsung cukup lama. Melihat luasnya area pasar di pusat Kota Malang.
"Nanti kita menunggu hasil olah TKP Labfor sebagai bahan penyelidikan," ungkap dia.
Tatang mengaku, sudah meminta keterangan empat saksi yang berasal dari Satpam Pasar Besar. Dari keterangan mereka diketahui bahwa api muncul pertama kali pada pukul 3 pagi.
Baca Juga: Tinggalkan Kompor Menyala karena Dapat Kabar Keponakan Kecelakaan, Rumah di Malang Terbakar
"Lokasinya di los atau bedak pedagang di area sayuran, ikan, dan ayam. Satu petugas melaporkan adanya kebakaran yang lainnya mencoba melakukan pemadaman," aku Tatang.
Tatang tetap berusaha menyimpan langkah-langkah penyelidikan yang akan dilakukan. Ditanya soal standar pengamanan Pasar Besar yang tidak berjalan semestinya, Tatang enggan memberikan komentar.
"Kalau soal hydrant tidak berfungsi, kami mendengar itu. Tetapi apakah melangkah ke sana itu nanti," jelasnya.
Baca Juga: Karhutla di Lereng Gunung Hyang Argopuro, BPBD Jember Kirim 2 Tim ke Lokasi dan Dirikan Pos Pantau
Pihaknya juga enggan berspekulasi adanya indikasi unsur kelalaian maupun kesengajaan dalam kebakaran ini. Dirinya lebih menunggu hasil akhir dari proses penyelidikan.
Sementara Dinas Pasar Kota Malang, Wahyu Setyanto menuturkan, Pasar Besar Malang terbakar diduga terjadi akibat korsleting listik. Dugaan ini dipicu oleh banyaknya pedagang yang kerap menyambung listrik.
"Kebakaran diduga akibat korsleting listrik, sebelum kemudian merambat ke sejumlah kios. Karena selama ini pedagang banyak yang menyambung listrik," kata Wahyu.
Baca Juga: Gara-gara Tumpahan Bensin Eceran, 3 Motor dan Satu Gardu Listrik Terbakar
Pasar terbesar di Malang Raya itu, kata Wahyu, dihuni oleh sekitar 1700 pedagang resmi yang menempati lantai satu dan dua. Sedangkan lantai tiga diisi Matahari Department Store. Dia tidak mengetahui jumlah pasti pedagang di luar yang memiliki kios. Sebab memang banyak berjajar di luar sekitar gedung pasar. Wahyu mengatakan, mereka segera menyiapkan lokasi penjualan di sekitar pasar, terutama buat korban kebakaran. Namun, menurut dia, harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
"Nanti dibuatkan pasar sementara di sini (parkiran), terutama untuk korban yang terbakar," ucap Wahyu.
Informasi serupa juga diterima oleh Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji. Hanya saja masih akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab kebakaran.
Baca Juga: Toko Sepeda di Lawang Malang Terbakar Ludes
"Dari sumber yang kami terima api dari Toko Santoso, percikan api terlihat pukul 03.15 WIB," kata Sutiaji.
Untuk diketahui, Pasar Besar yang terbakar tersebut sebenarnya akan direvitalisasi pada tahun ini. Revitalisasi ringan tersebut diperkirakan tidak akan mempengaruhi keberadaan pedagang dan jumlah bedak.
Kepala Dinas Pasar Kota Malang Wahyu Setianto mengatakan, revitalisasi akan dianggarkan dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) pertengahan tahun nanti. Meski total anggaran yang dibutuhkan belum dihitung, revitalisasi itu dipastikan akan menjadi yang paling besar sejak pasar itu dibangun 30 tahun lalu.
Baca Juga: 31 Relawan Balakar Dikukuhkan, Siap Padamkan Kebakaran di Kota Malang
"Beberapa waktu lalu, kami bicarakan dengan wali kota. Prosesnya masih di tim konsultan untuk pembiayaannya," katanya.
Pasar Besar Kota Malang sebelumnya sudah pernah dua kali kebakaran selama kurun waktu 30 tahun terakhir.
Kebakaran pertama terjadi 2003, melalap lantai tiga yang ditempati Matahari Department Store dan 11 toko di lantai dua. Tahun 2014 terjadi kebakaran kecil yang merusak dua toko, dan kini kebakaran terjadi di lantai dasar dan lantai dua.
"Tiga kali terbakar ini. Pada 2003, akibat hubungan arus pendek listrik," ujar Umar Sihab, seorang pedagang. Sedangkan kebakaran kedua, berhasil dipadam sendiri oleh pedagang dan petugas. (trb/sur/mlg/lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News