Cegah Sembako Operasi Pasar Diborong, Pembeli Diabsen Pakai Tinta

Cegah Sembako Operasi Pasar Diborong, Pembeli Diabsen Pakai Tinta MENGULAR: Sejumlah warga antre membeli sembako murah operasi pasar di Pasar Larangan, Candi, Sidoarjo, Rabu (1/6/2016). foto: musta'in/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Pemprov Jatim menggelar operasi pasar (OP) sejumlah bahan pokok di Jawa Timur untuk menstabilkan harga, di antaranya di Kabupaten Sidoarjo yang digelar di Pasar Larangan, Candi dan Pasar Porong Kecamatan Porong.

Agar sembako yang dijual sampai langsung ke tangan konsumen dan tidak diborong tengkulak, petugas OP mewajibkan pembeli untuk mencelupkan jarinya dengan tinta biru, mirip saat pemilih mencoblos dalam pemilu.

Sahlan, petugas OP di Pasar Larangan Kabupaten Sidoarjo mengatakan, sengaja para pembeli diberikan tanda agar mereka tidak kembali melakukan pembelian lagi. "Sengaja agar tidak ada rolling. Biar semua terbagi rata," ujarnya Rabu (1/6) pagi.

Katanya, selain kebijakan pemberian tanda, ada juga pembatasan pembelian bagi tiap-tiap orang maksimal 2 bungkus per item yang dijual. "Maksimal pembelian 2 tiap-tiap barang," imbuhnya.

OP di Pasar Larangan rencananya akan terus digelar hingga menjelang lebaran mendatang. Barang-barang yang dijual adalah beras premium seharga Rp 8.700 per kilogram dengan paket per bungkus 5 kilogram. Selain itu, juga ada minyak goreng dengan harga Rp 11.300 per liter, terigu seharga Rp 7.200 per kilogram, dan gula seharga Rp 11.750 per kilogram.

Menurut Sahlan, OP di Pasar Larangan dibuka setiap hari mulai pukul 06.30 WIB hingga seluruh stok yang dibawa hari itu habis. "Ya lumayan mas, bisa dapat harga murah," cetus Ny Karyani (45), warga Kelurahan Sidokare Kecamatan Sidoarjo. Dia pun rela antri selama 1,5 jam untuk membeli gula sebanyak 4 kilogram. (sta/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO