JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Ihsan Maulana Mustofa gagal meloloskan diri ke final Indonesia Open 2016. Di fase empat besar, Sabtu (4/6) ia kalah dua game langsung dari Lee Chong Wei.
Sejak game pertama, Ihsan sudah keteteran. Meski didukung penuh oleh masyarakat yang datang ke Istora, Ihsan tetap sulit mengatasi tekanan. Dia pun kalah telak 9-21.
Baca Juga: Peringati Hari Bhayangkara ke-76, Polres Batu Badminton Bareng Poltekad
Di game berikutnya, Ihsan sempat memberi perlawanan. Ia bahkan bisa unggul di skor 8-7 dan 16-15. Tapi pemain 20 tahun ini banyak melakukan kesalahan dalam mengantisipasi smash Chong Wei dan permainan net. Meski sudah berjuang keras, Ihsan akhirnya menyerah 18-21.
"Saya tetap bersyukur sebab bisa melaju hingga semifinal. Ini jadi pengalaman buat saya. Setelah ini saya belajar banyak tentang Lee Chong Wei baik dari permainannya, mental dan ketenangannya," ucap Ihsan.
"Pada pertandingan tadi, saya telat panas di game pertama. Namun di game kedua saya merasa puas sebab lebih berani mengeluarkan bakat yang saya miliki," tambahnya.
Baca Juga: Gelar Turnamen Badminton, PKB Bangkalan Dukung Atlet Berprestasi
Meski kalah, penampilan Ihsan tetap dipuji pelatihnya, Hendry Saputra. Ia tidak kecewa sebab Ihsan sudah melebihi target delapan besar yang diberikannya.
"Saya bangga dengan mereka. Ihsan, Jonatan (Cristie) dan Anthony (Ginting) masih muda tapi mereka bisa tampil baik melawan pemain-pemain level dunia. Bahkan setelah Piala Thomas, mereka tampil bagus di Indonesia Open," ucapnya.
"Soal semangat, teknik dan mental perlu diasah lagi. Tapi yang jelas, tiga pemain ini sudah tampil memuaskan. Khusus buat Ihsan, saya bangga sebab dia dapat melebihi target," pungkasnya.
Baca Juga: Raih Emas Pertama, Pebulutangkis Asal Jatim di Paralimpiade Tokyo 2020 Diapresiasi Khofifah
Sementara Lee Chong Wei mengomentari permainan Ihsan. Menurutnya, penampilan pemuda asal Tasikmalaya tersebut mirip dengan legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat.
Lee Chong Wei memang baru pertama kali ini bertemu Ihsan. "Permainan Ihsan seperti Taufik (Hidayat). Dia memiliki pola serangan yang bagus dan penempatan bolanya juga baik. Mungkin, hanya kurang fighting spirit saja," kata Lee pada jumpa pers seusai laga.
"Akan tetapi, satu hingga dua tahun lagi permainannya bakal semakin bagus dan dia bisa menjadi juara," tambahnya.
Baca Juga: Tak Disangka, Wasit Olimpiade Tokyo 2020 Ternyata Warga Surabaya, Seorang Guru SD
Selain mengomentari Ihsan, Lee juga angkat bicara terhadap prospek dua tunggal putra Indonesia lainnya, yakni Jonatan Christie dan Anthony Ginting. Tidak terlalu berbeda dengan pujian terhadap Ihsan, Lee juga yakin keduanya bakal mengharumkan nama Indonesia beberapa tahun lagi.
"Indonesia punya tunggal putra bagus, Jonatan, Ginting, dan Ihsan. Mereka bakal makin berpengalaman pada satu atau dua tahun lagi hingga akhirnya mampu merebut Piala Thomas. Kemarin saja, Indonesia bisa sampai final sambil diperkuat mereka," tutup Lee.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News