Hari Pertama, Pasar Dadakan Ramadan di Lamongan Sudah Ramai Dikunjungi Pembeli

Hari Pertama, Pasar Dadakan Ramadan di Lamongan Sudah Ramai Dikunjungi Pembeli Salah satu pedagang di Pasar Dadakan Ramadan saat menyiapkan lapaknya.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Setiap bulan suci Ramadan tiba, jalan yang membelah dua gedung pasar baru atau yang lebih dikenal warga dengan sebutan “Pasar Tingkat”, menjadi pasar dadakan warga. Masyarakat kota dimanjakan oleh para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan beraneka macam makanan menu, baik menu buka puasa, maupun makanan spesial khas untuk menyambut hari kemenangan Idul Fitri mendatang.

Salah satu penjual di Pasar Ramadan, Ansori (42) mengatakan, beberapa komoditi dagangan sudah mulai dicari pembeli. Seperti kurma, kacang-kacangan, kue astor, roti dan berbagai macam petasan.

Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024

“Biasanya di pekan pertama Ramadan, kurma dan kembang api paling laris. Sedangkan roti dan panganan lain biasanya ramai jelang Idul Fitri,” terangnya, Senin (6/6).

Dari aneka dagangan yang dijajakan, Ansori mengaku tidak semuanya diambil dari . Sebagian ada yang dikulak dari Gresik dan Surabaya. Seperti petasan dan kembang api yang diambil dari Gresik karena di tidak ada sentra pembuatannya.

Ansori juga sedia kurma yang dijual dengan harga termurah Rp 6 ribu per seperempat kilogram hingga yang termahal Rp 25 ribu per seperempat kilogramnya. “Pembeli lebih suka membeli kurma dalam kemasan seperempat kilogram,” ujarnya.

Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo

Rezeki dari hasil jualan di Pasar Tingkat dinilai Ansori cukup membantu perekonomian keluarganya. Dia bahkan sudah 17 tahun selalu berjualan di Pasar Ramadan. “Sewanya cukup murah mas, Sedangkan pemasukan rata-rata Rp 75 ribu setiap hariny. Dan jika dihitung-hitung termasuk untuk biaya sewa terop dan tenda, lebih dari cukup kok,” tambahnya.

Meski keberadaan pasar dadakan ini mengganggu arus lalu lintas, tetapi masyarakat sudah maklum. “Setahun sekali tidak masalah, karena jalan alternatif juga banyak, Dan lokasi ini memang menjadi lokasi strategis,“ ujar salah seorang penjual kembang api. (qom/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO