Tafsir Al-Nahl 90: Ihsan Versi Sufistik

Tafsir Al-Nahl 90: Ihsan Versi Sufistik

Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'ie MAg. . .   

BANGSAONLINE.com - "Inna allaaha ya'muru bial’adli waal-ihsaani wa-iitaa-i dzii alqurbaa wayanhaa ‘ani alfahsyaa-i waalmunkari waalbaghyi ya’izhukum la’allakum tadzakkaruuna".

Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Life Begins at Fourty

Dalam agama dikenal tiga istilah: Iman, Islam dan Ihsan. Tiga istilah ini diajarkan secara terbuka oleh malaikat Jibril A.S. dengan cara berdialog dengan Nabi Muhammad SAW. Mulanya, Nabi bersama para sahabat dalam sebuah halaqah atau kajian agama. Tiba-tiba datang tamu tidak diundang nyelonong masuk, mendekat Nabi dan bertanya: "Beri aku penjelasan soal Iman, apa itu?.

Nabi menjawab: "Iman itu percaya kepada Allah SWT, kepada para Malaikat, Kitab suci, para rasul, hari akhir dan qadla, baik dan buruk datangnya dari Allah semata".

Tamu itu mengangguk dan membenarkan: "shadaqta" (anda telah menjawab dengan benar). Si tamu tanya lagi: "Beri aku penjelasan soal islam?".

Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Teori Shalahiyah dan Ashlahiyah pada Putusan MK Terkait Batas Usia

Nabi: "Anda bersaksi, bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul-Nya, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa Ramadhan dan haji bagi yang mampu".

Sang tamu mengangguk membenarkan: "shadaqta".

Tamu mengajukan pertanyaan ketiga: "beri kami penjelasan soal ihsan, apa itu?".

Baca Juga: Profil HARIAN BANGSA, Koran Lokal Jawa Timur, Kiai Jadi Pelanggan Setia Sejak Terbit Perdana

Nabi menjawab: "Ihsan itu anda menyembah Allah seolah-olah Allah ada persis di depan mata anda. Meskipun anda tidak bisa melihat Allah, tapi Allah melihat anda".

Tamu itu mengangguk membenarkan: "shadaqta".

Lalu mengajukan pertanyaan keempat: "Kapan hari kiamat tiba?".

Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Tentukan Hak Asuh, Nabi Sulaiman Hendak Potong Bayi Pakai Golok

Nabi: "Orang yang ditanya tidak lebih mengerti ketimbang orang yang bertanya".

Tamu itu tersenyum dan segera pamit, mohon undur diri. Secepat kilat menghilang setelah berada di luar ruangan.

Kepada para audien, Nabi bertanya: "Kalian tahu, siapa laki-laki yang barusan bertanya tadi?".

Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Panduan dari Nabi Daud dan Nabi Sulaiman untuk Memutus Kasus Perdata

Sahabat: "Tidak, Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengerti".

Nabi: "itu tadi malaikat Jibril datang mengajari kalian dengan cara dramaturgi macam itu".

Seorang sahabat penasaran dan segera melompat ke luar menguber sang tamu. Tak menjumpai apa-apa dan kembali dengan tangan kosong.

Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Cara Hakim Ambil Keputusan Bijak, Berkaca Saja pada Nabi Daud dan Sulaiman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO