SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Banyaknya bangunan peninggalan bersejarah (heritage) di kawasan Pandean, Peneleh, Surabaya mendapat perhatian serius dari Ketua DPRD Surabaya, Armuji. Salah satunya terkait rencana pengambilalihan hak kepemilikan Rumah Kelahiran Bung Karno.
Menurut Armuji keberadaan rumah kelahiran Bung Karno di Peneleh harus segera diselamatkan. Apalagi kini statusnya telah ditetapkan sebagai salah satu bangunan cagar budaya.
Baca Juga: Kunjungi Situs Ndalem Pojok, Risma Teteskan Air Mata
“Kita bukan merebut. Tapi menyelamatkan historis rumah tersebut,” tegas Armuji, Rabu (22/6).
Menurut Armuji, keberadaan rumah bung karno di Peneleh tidak bisa dinilai dengan appraisal. Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah kota (pemkot) Surabaya segera membeli rumah Presiden Republik Indonesia pertama itu.
“Sejarah tidak bisa dinilai dengan appraisal. Demi menyelamatkan historis di rumah ini, saya harap pemkot segera membelinya,” harapnya.
Baca Juga: Kaesang Turun ke Blitar, Menangkan Paslon Kepala Daerah yang Diusung PSI
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Agus Imam Sonhaji menuturkan, sejak tahun 2014 pemerintah kota sudah berusaha membeli rumah kelahiran Bung Karno. Pemerintah kota waktu itu bahkan sudah melakukan tawar menawar dengan pihak ahli waris.
Menurutnya, tertundanya pembelian rumah lantaran tingginya harga yang dipatok ahli waris yang tinggal di Rumah Kelahiran Bung Karno. Di mana pihak ahli waris meminta Rp 5 miliar.
“Sesuai dengan appraisal nilainya hanya Rp 700 juta. Tapi pihak ahli waris meminta jauh di atasnya,” ungkap Agus Imam Sonhaji.
Baca Juga: Ziarah ke Makam Bung Karno, Risma-Gus Hans Cicipi Nasi Pecel Khas Blitar
Camat dan Lurah Genteng, Surabaya sempat menemui pemilik rumah unuk melakukan rembugan, tetapi pemilik rumah tetap tidak mau menurunkan jumlah harga yang dipasang.
Selain Rumah Kelahiran Bung karno, Agus mengatakan pemkot juga akan berusaha mengambil hak kepemilikan beberapa tempat di kawasan Peneleh. Salah satunya adalah makam Belanda Peneleh.(lan/ros)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News