SUWANDI, BANGSAONLINE.com - Demi meramaikan semaraknya puasa ramadhan, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Tuban menggelar kegiatan tonglek yang di buka di alun-alun Tuban, Jum’at (24/6) malam. Acara tersebut istiqomah digelar setiap datangnya bulan suci ramadhan.
Ketua PC IPNU Tuban, Ahmmad Nu Falahudin kepada BANGSAONLINE.com mengatakan, kegiatan tonglek ini sudah digelar sejak lama. Terhitung mulai 1992 tradisi ini sudah diadakan oleh para alumni. Hingga sampai saat ini tradisi lomba tonglek masih dipertahankan untuk menghibur masyarakat Tuban.
Baca Juga: Eksotisme Telasen Topak atau Lebaran Ketupat, Hari Raya-nya Puasa Sunnah Syawal
“Karena tonglek ini merupakan hasil karya masyarakat Tuban, dan diyakini sebagian masyarakat merupakan peningglan Mbah Sunan Bonang. Untuk itu kami berusaha tetap menjaga tradisi ini,” terang Udin sapaan akrabnya.
Udin menjelaskan, sebelum dilombakan, awalnya tradisi tonglek ini hanya sebagai alat pembangun sahur. Namun, oleh para alumni IPNU dan IPPNU tradisi kuno ini terus ditampakkan. Kemudian, pada 1996 acara festival tonglek mulai menggeliat.
“Alhamdulillah sampai saat ini keluarga besar IPNU dan IPPNU Tuban istiqomah menggelar acar tonglek ini. Bahkan, setia PAC juga mengadakan kegiatan serupa dan secara serentak,” ucapnya penuh syukur.
Baca Juga: Tradisi Lebaran yang Hanya Ada di Indonesia
Dalam perlombaan ini aturan mainnya hampir sama seperti tahun sebelumnya. Yakni, tidak meninggalkan kenthongan dari bambu dan berupa gong. Tetapi, seiring perkembangan waktu setiap tim boleh menggunakan simbal maupun drum. Sedangkan, jumlah tim yang ikut lomba tersebut sebanyak 50 tim dan setiap tim ada 10 sampai 18 personil.
“Untuk peserta kami batasi sampai 50 tim,” terangnya.
Untuk penilaiannya, mulai kreatifitas musik, nada dan busana setiap tim. Persyaratan yang wajib dibawa oleh peserta alat kentongan dan gong masing-masing sedikitnya ada 5 buah. Untuk jalur yang dilalui sejauh 3 kilometer, mulai dari alun-alun ke arah jalan veteran. Selanjutnya, menuju sepanjang jalan Basuki Rahmat dan kembali menuju jalan Diponegoro, kemudian finish di Kantor PCNU Tuban.
Baca Juga: Ratusan Catin Nikah di Malam Songo, Kemenag Tuban Siapkan Puluhan Penghulu
“Untuk juaranya diambil 3 terbaik, selain mendapatkan trofi dari bupati, tim juga mendapatkan uang pembinaan,” pungkasnya.
Sementara itu, Abdul salah peserta tonglek Mugilaras asal Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Tuban mengaku untuk membuat kreasi alat musik dan seragam, personil timnya rela mengeluarkan kocek sebesar Rp 1,6 juta.
“Untuk meghias background depan, kami bentuk seperti raja Airlangga,” katanya. (wan/rev)
Baca Juga: Beri Rasa Aman Pemudik, Puluhan Sopir Angkutan Lebaran di Tuban Jalani Tes Urine
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News