BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Harga kebutuhan pokok di Bojonegoro mendadak naik menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriyah besok. Naiknya harga komoditas itu karena banyaknya masyarakat yang berbelanja untuk kebutuhan selama lebaran.
"Mungkin naiknya bahan pokok itu bukan karena pasokan telat atau faktor lain, tetapi memang pedagang yang menaikkan sendiri, karena saking banyaknya masyarakat yang belanja," ujar salah satu pembeli di pasar Kota Bojonegoro, Astuti, Senin (4/7).
Baca Juga: Pasar Wisata Bojonegoro Resmi Beroperasi Hari ini
Ia menyebutkan, beberapa kebutuhan pokok yang naik, di antaranya gula dari Rp 12.000 per kilogram menjadi Rp 14.500 per kilogramnya. Kemudian minyak goreng dari Rp 12.500 menjadi Rp 13.500 per kilogramnya.
"Beras super dari Rp 9.500 per kilogramnya menjadi Rp 10.500 per kilogramnya," terangnya.
Sedangkan telur dari Rp 18.000 menjadi Rp 19.000 per kilogram. Sementara daging sapi masih tetap, yaitu rata-rata Rp 95-97 ribu per kilogramnya. Daging ayam potong dari semula Rp 30.000 per kilogram naik menjadi Rp 35.000 per kilogram.
Baca Juga: Bertemu Bupati, Hipmi Bojonegoro Sampaikan Sejumlah Program Untuk Cetak Pengusaha Muda
"Ayam kampung yang naik, dari Rp 37.000 per ekor naik menjadi Rp 45.000 per ekor," jelasnya.
Sementara itu Sumiati, 43 tahun, pedagang di pasar Krempyeng Bojonegoro, mengatakan, kenaikan harga juga terjadi pada bawang merah yang sebelumnya Rp 25.000 per kilogram menjadi Rp 36.000 per kilogramnya.
“Bawang putih dari Rp 24.000 per kilogram naik menjadi Rp 28.000 per kilogram,” tambahnya.
Baca Juga: Ivendo dan Unilever Dorong Para Pengusaha Event dan MICE Bangkit Hadapi Tatanan Baru
Selain itu, cabai rawit dari semula Rp 25.000 per kilogram naik menjadi Rp 35.000 per kilogram, begitu juga cabai keriting dari Rp 23.000 naik menjadi Rp 28.000 per kilogram.
“Biasanya, setelah lebaran harga juga belum tentu langsung turun. Ya memang kondisi pasar begini. Saya cuma mengikuti saja. Karena, permintaan meningkat,” elaknya.
Permintaan masyarakat yang tinggi itu diduga dimanfaatkan oleh para pedagang untuk meraup untung. Aktivitas jual-beli di pasar tradisional di Bojonegoro diperkirakan puncaknya besok, Selasa (5/7).
Baca Juga: Dirut Ademos Indonesia: Gelombang Resesi Sebentar Lagi Terjadi
Sebab, Rabu dipastikan sudah lebaran, dan pedagang tidak buka. Naiknya harga komoditas itu mau tidak mau masyarakat harus membeli, karena masyarakat membutuhkan untuk keperluan hari raya. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News