Mudik Lewat Kediri, Sempatkan Cicipi Balungan Pecok

Mudik Lewat Kediri, Sempatkan Cicipi Balungan Pecok

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Cita rasa masakan ini sangat unik. Rasa segar dari kuah, bercampur pedas, dipadu dengan gurihnya santan tepat. Selain itu, sensasi menyeruput skengkel juga nikmat sekali. Setiap memesan skengkel, diberi sedotan, sehingga bisa menyedot sumsum yang rasanya gurih.........

--------

Baca Juga: Resep Wedang Saraba, Minuman Khas Makassar untuk Penghangat Tubuh

Balungan atau tulang sapi banyak dimanfaatkan untuk beragam masakan. Kendati daging di balungan hanya sedikit, namun ternyata banyak masyarakat menyukai balungan. Di Kediri, terdapat menu balungan yang bisa jadi referensi . Adalah "Bacok Pedas" (balungan pecok) Kediri. Kuliner satu ini bisa jadi menu menarik, terutama bagi anda yang mudik melintasi Kediri. Pilihannya banyak, ada bagian iga serta skengkel.

Sari Priti Bastiwi, pengelola usaha ini mengatakan mendirikan usaha ini awalnya tidak sengaja. Ia yang memang suka dengan balungan sapi, secara tiba-tiba ingin membuat usaha ini.

Ia kemudian berupaya mencari rekan dan referensi memasak menu balungan pedas. Hingga akhirnya, ia dengan rekannya berhasil membuat resep balungan yang nikmat. "Saya memang suka dan hobi makan balungan tapi yang pedas. Berbekal itu, akhirnya membuat usaha balungan pedas ini," ungkapnya.

Baca Juga: Blusukan ke Kelurahan Balowerti, Bunda Fey Sebut Programnya Dongkrak Potensi Kuliner Lokal

Bentar Pratomo, yang merupakan rekan kerja mengatakan membuat ini tidak instan. Ia dengan rekannya sempat mencoba balungan di berbagai tempat dan mencoba resep sendiri, hingga akhirnya menemukan rasa yang tepat. "Kami lakukan uji coba, hingga beberapa kali dan menemukan rasa yang pas," ujarnya.

Mendirikan usaha ini, Bentar mengatakan memang khusus balungan iga dan skengkel sapi. Untuk iga, biasanya mengolah hingga 30 kilogram setiap hari, sedangkan bagian skengkel antara 40-50 per hari.

Setiap hari, Bentar mengaku harus pergi ke pasar tradisional untuk membeli balungan dari langganannya. Karena kebutuhan yang banyak, selain dari Kediri juga dikirim dari kota sekitar, misalnya, dari Kabupaten Tulungagung dan Blitar. Setelah barang-barang itu didapatkan, langsung dimasak.

Baca Juga: Pemkot Kediri Undang Chef Profesional, Warga Ikuti Pelatihan Bakery Gratis

Cara memasak skengkel, juga hampir sama dengan iga. Skengkel yang sudah dipotong jadi dua bagian dicuci bersih lalu dimasak hingga sekitar tiga jam agar daging matang dengan sempurna. Posisi memasak juga harus diperhatikan, sebab di bagian skengkel ada sumsum yang juga menjadi daya tarik utama balungan skengkel.

Sebelum dimasak disiapkan beragam bumbu empon-empon misalnya kunyit, laos, daun jeruk, kemiri, santan, dan sejumlah bumbu lainnya. Ciri khas di warung ini adalah rasa bumbu yang pedas. Untuk itu, dibubuhkan sekalian cabai kecil dan rawit dalam jumlah yang cukup banyak.

Semua bumbu dapur itu dihaluskan dan dimasukkan ke dalam masakan. Setelah daging menjadi matang dan empuk, santan dimasukkan, dan diberi bumbu khusus agar rasa lebih sedap.

Baca Juga: Buka Street Food Festival Explorasa, Zanariah Ajak Masyarakat Nikmati Berbagai Jajanan Kota Kediri

Begitu juga dengan membuat masakan iga. Bumbu yang digunakan sama dengan bumbu skengkel. Setiap kali memasak iga 5 kilogram ditambahkan cabai 1,5 kilogram. Iga dimasak sekitar dua jam agar empuk. Bumbu kemudian dimasukkan ke dalam masakan, hingga tercipta rasa pas di lidah.

Usaha ini terbilang masih baru, dibuka sekitar Mei 2016. Namun, masakan ini digemari banyak orang. Setiap hari, di warung ini tidak terlihat sepi. Banyak yang datang ke warung untuk berbuka puasa dengan keluarga serta rekan.

Bentar menyebut, harga jual makanan ini standar. Untuk porsi spesial, yang berisi skengkel, balungan dan nasi adalah Rp35 ribu, sedangkan untuk premium yang terdiri dari iga Rp25 ribu. Ia menyadari harga itu sebenarnya murah, namun tetap memerhatikan pangsa pasar agar masyarakat tidak terlalu menilai makanan ini mahal.

Baca Juga: Dikukuhkan, ICA BPC Kediri Raya Periode 2023-2028 Diharap Kembangkan Dunia Kuliner

Sejumlah pembeli mengatakan cita rasa masakan ini sangat unik. Rasa segar dari kuah, bercampur pedas, dipadu dengan gurihnya santan tepat. Selain itu, sensasi menyeruput skengkel juga nikmat sekali. Setiap memesan skengkel, diberi sedotan, sehingga bisa menyedot sumsum yang rasanya gurih sekali. Sruputt.........

"Rasanya enak sekali, pedasnya dapat, gurihnya dapat. Namun, untuk saya pribadi, rasanya kurang pedas," ucap Nana, salah seorang pengunjung.

Jika takut kolesterol naik karena mengonsumsi daging, Anda tidak perlu risau. Di lokasi ini, juga disediakan beragam minuman untuk menetralisir, misalnya es mentimun maupun aneka jus buah lainnya. Lokasi warung ini mudah dijangkau, yaitu di kawasan Stadion Brawijaya, Kediri. (antara)

Baca Juga: Ada Resto Tersembunyi di Lereng Gunung Wilis Kediri, Ternyata Milik Orang Jerman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mulai dari 10 Ribu, Warung Omahe Dewe di Kediri Sediakan Masakan Khas Pedesaan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO