MALANG, BANGSAONLINE.com - Otoritas Bandara Abdulrachman Saleh di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, kembali menutup jalur penerbangan sipil di wilayah setempat. Penutupan berlaku pada Jumat (15/7) siang.
Bandara akan kembali dibuka Sabtu (16/7) siang. Dengan catatan, kondisi langit di atas bandara, bebas dari pengaruh erupsi abu vulkanis Gunung Bromo.
Baca Juga: Dukung Percepatan KSPN BTS, Status Bandara Abdulrachman Saleh Dinaikkan jadi Bandara Internasional
Kasie Keamanan dan Keselamatan Penerbangan dari UPT Bandara Abdulrachman Saleh Malang, Purwo Cahyo Widyatmoko menjelaskan, penutupan bandara dikarenakan ada pergerakan abu vulkanis Gunung Bromo di atas langit Bandara.
“Ada pergerakan abu vulkanis yang hal ini, bisa membahayakan penerbangan. Sehingga kita tutup. Akan dibuka lagi kemungkinan besok sekitar pukul 09.00 wib,” ungkapnya.
Kata Cahyo, secara keseluruhan, ada 10 jadwal penerbangan yang seharusnya berangkat dari Abd. Saleh. “Ada 10 penerbangan. Namun 2 penerbangan sudah lebih dulu berangkat dan landing sebelum adanya penutupan,” beber Cahyo.
Baca Juga: Wabup Malang Hadiri Pisah Sambut Danlanud Abdulrachman Saleh
Ia melanjutkan, dari 10 penerbangan itu, 2 sudah beroperasi normal. Lalu ada 2 penerbangan mendarat di Bandara Juanda. Sementara 4 rute penerbangan dari Abd Saleh, dialihkan ke Juanda.
Sedang dua penerbangan lainnya, dilakukan pembatalan. Dua penerbangan batal itu yakni Wings Air dan Batik Air tujuan Malang-Jakarta dan Malang-Denpasar.
“Bagi calon penumpang yang dialihkan ke Juanda, pihak maskapai sudah menyiapkan 15 bus. Akan mengantar calon penumpang ke Juanda,” paparnya. Sementara itu, Ferry Hermawan, salah satu calon penumpang di Bandara Abd Saleh Malang mengaku, belum tahu ada penutupan.
Baca Juga: 13 Prajurit Gugur, Pengoperasian Pesawat Hercules Milik Lanud Abd Saleh Dihentikan
“Belum tahu kalau ada penutupan. Tapi pas di perjalanan tadi dapat kabar dari teman di Jakarta, kalau bandara di Malang di tutup. Ya mau bagaimana lagi,” katanya.
Meski kecewa, Ferry menganggap wajar penutupan itu. Karena dampak abu vulkanis Gunung Bromo, cukup berbahaya bagi penerbangan. “Abu vulkani ini cukup berbahaya juga. Kecewa sih iya, karena kami juga ingin buru-buru untuk pulang ke Jakarta,” pungkas Ferry. (jat/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News