SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 350 rumah tangga sangat miskin (RTSM) asal Kabupaten Sidoarjo menerima bantuan Nontunai Program Keluarga Harapan (PKH) yang diserahkan simbolis oleh Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa, di Pendopo Delta Wibawa, Sidoarjo, Minggu (17/7).
Bantuan PKH Nontunai yang diserahkan berupa buka tabungan bank dan kartu ATM. Program PKH diharapkan dapat memutuskan mata rantai kemiskinan antargenerasi di Indonesia.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Salurkan Bantuan Sosial ke PPKS Wilayah Kota Malang
Menurut Bupati Sidoarjo H Saiful Ilah, sebanyak 350 RTSM Kabupaten Sidoarjo menerima bantuan PKH Nontunai. Katanya dengan program ini, diharapkan mampu memancing warga yang kurang mampu untuk mandiri sehingga ke depan tidak ada lagi penerima bantuan kemiskinan karena masyarakat Sidoarjo sudah sejahtera.
Kata Bupati, total ada 9.974 RTSM yang menerima dana PKH hingga tahun 2016 ini, yang menyebar di 18 Kecamatan se-Kabupaten Sidoarjo, dengan jumlah bantuan rata-rata perRTSM sebesar Rp 2.157.500.
Kini, PKH telah menjangkau seluruh kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Karena pada tahun 2007 silam, PKH baru menjangkau di enam kecamatan.
Baca Juga: Gus Ipul Tetap Jabat Mensos di Kabinet Merah Putih
"Semula diberikan tunai. Namun karena peruntukannya kurang sesuai, kini diberikan Nontunai. Bantuan tidak diberikan langsung uang, tapi berupa Nontunai, bisa dipakai belanja barang melalui e-Warung," jlentreh Abah Saiful, panggilan karib H Saiful Ilah.
Sementara, Mensos Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, bantuan PKH secara nontunai untuk meringankan beban rumah tangga sangat miskin.
"Program ini dalam jangka pendek bertujuan mengurangi beban rumah tangga sangat miskin dan jangka panjang diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antargenerasi, sehingga generasi berikutnya dapat keluar dari perangkap kemiskinan," bebernya.
Baca Juga: Aktif Tanggulangi Kemiskinan di Jatim, Pj Gubernur dan Mensos Apresiasi Kerja Pilar Kessos
Kata Mensos, bantuan nontunai tersebut pihaknya bekerja sama dengan Bank BTN dan juga dengan PT POS Indonesia. "Para penerima ini mendapatkan buku tabungan dan dana yang dibantu tersebut ditransfer kepada rekening masing-masing warga," tuturnya.
Mensos menyebut, tabungan tersebut tidak hanya untuk mengambil dana bantuan saja tetapi juga bisa digunakan untuk menabung jika penerima bantuan ini mendapatkan rejeki.
Sedangkan Elektronik Warung (e-Warung) Koperasi Usaha Bersama Elektronik (KUBE) yang diluncurkan di Kelurahan Wonocolo, Kecamatan Taman Sidoarjo, Minggu (17/7), untuk mempermudah pencairan bantuan PKH. Menurut Mensos, pelayanan e-Warung KUBE ini menjadi bagian program beras rastra (kesejahteraan rakyat).
Baca Juga: Khofifah Blak-blakan Tak Setuju Jika Kemensos dan KemenPPA Digabung di Kabinet Prabowo-Gibran
Setelah diluncurkan di Malang dan Sidoarjo, kata Mensos, e-Warung KUBE ini akan dilakukan secara bertahap di seluruh Indonesia. Tahun ini targetnya diluncurkan sebanyak 300 e-Warung KUBE dan tahun 2017 nanti, 3500 e-Warung KUBE.
Mensos mengungkapkan program e-Warung itu tidak hanya untuk komoditi beras saja. Tapi, bisa juga digunakan untuk pembelian ataupun ditukarkan secara langsung dengan minyak, gula dan tepung. Dia pun berharap pelayanan program e-Warung ini mampu memberikan harga kebutuhan pokok lebih murah dari pasar. (sta/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News