Target Serapan Anggaran Pemkot Mojokerto Lagi-Lagi Meleset, DPU Terendah

Target Serapan Anggaran Pemkot Mojokerto Lagi-Lagi Meleset, DPU Terendah Agus Nirbito

KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Target serapan anggaran sejumlah SKPD di Kota Mojokerto lagi-lagi meleset. Sampai akhir 31 Juni lalu, pengeluaran belanja pemerintah setempat baru tercatat 36,16 persen dari APBD TA 2016 senilai Rp 1.007.722.667.300.

Padahal, target belanja daerah pemda setempat sampai akhir triwulan kedua yakni sebanyak 55 persen. Dinas Pekerjaan Umum (DPU) menempati peringkat paling buncit rekapitulasi belanja daerah.

"Serapan anggaran SKPD secara umum mencapai 36,16 persen. Khusus DPU sejumlah 13,49 persen. Tertinggi ditempati Balitbang yakni sebanyak 65,53 persen," papar Kabag Pembangunan Setdakot Mojokerto, Agoes Heri Santoso, Rabu (20/7).

Secara teknis, Agus melalui Kabag Humas Heryana Dodik mengatakan ada sejumlah kendala menjadi penyebab rendahnya serapan anggaran di Pemkot. "Tentu ada banyak kendala dalam kesulitan penyerapan anggaran. Ada saatnya nanti dikemukakan Pak Sekda," katanya.

Dodik mengatakan, setelah Balitbang peringkat kedua tertinggi dalam penyerapan anggaran diduduki Dispenduk yakni 62,92 persen, berikutnya Kecamatan Prajurit Kulon 62,29 persen dan Kecamatan Magersari 60,40 persen.

"Tidak adanya anggaran pembangunan fisik turut menjadi faktor tingginya penyerapan anggaran. Sehingga dua kecamatan di kota bisa menyerap anggaran paling banyak dibandingkan dengan instansi lain," ujar ia.

Dikonfirmasi terpisah, Sekdakot Mojokerto Agus Nirbito mengaku belum bisa mengungkapkan kendala penyerapan anggaran. "Baru Senin nanti kita kumpulkan para kepala SKPD. Kita tanya persoalannya apa, kendalanya dimana dan kita cari bersama-sama solusinya," katanya.

Agus mengaku tidak bisa meraba-raba secara detail penyebab rendahnya penyerapan anggaran untuk kesekian kalinya tersebut. "Nanti kita lihat apa permasalahannya," pungkasnya.

Namun ia mengakui, sejumlah SKPD mengalami persoalan penyerapan anggaran. "Seperti PU itu nanti kita lihat apa permasalahannya. Tapi biasanya terkait dengan termin," tambahnya.

Dihubungi via telpon genggamnya, Kadis PU Wiwiet Febrianto tidak menampik rendahnya serapan anggaran di dinasnya. "Ya sekarang masih proses," jawabnya singkat. (yep/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO