Kantor Dinas Pendidikan Kab. Sumenep di Jln. Dr. Cipto No. 36.
SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Indikasi pungli dilakukan oleh Plt Kepala UPT Pendidikan Kangayan Kepulauan Sumenep, H. Gani M.Pd. mulai menguat. Ini menguat setelah munculnya pemberitaan yang menyebut adanya penarikan sejumlah uang dengan alasan untuk biaya US (Ujian Semester) sebesar Rp 5000 per siswa.
"Pungutan tersebut diakui memberatkan kepada siswa. Lembaga sekolah sengaja memotong dana BOS atas permintaan Plt Kepala UPT Pendidikan tersebut," ungkap Abd. Mun’em, dari FPK2I Kabupaten Sumenep.
Tidak hanya pungutan dengan dalih biaya US, Mun'em mensinyalir ada pungli lain. Yakni soal uang tunjangan K2 60 orang guru, yang diduga juga dipungli sebesar Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta per orang.
"Artinya jika seandainya diambil per orang Rp 500 ribu maka kumulatifnya berkisar Rp. 30 juta jika," ungkap Mun'em.
Pengakuan Kaur Tata Usaha UPT. Pendidikan Kangayan, Moh. Syafi’ie, juga menguatkan indikasi adanya pungli tersebut. Syafi'ie mengaku pernah mendapat mandat dari H. Gani untuk mengambil berkas soal US (Ujian Semester) di Dinas Pendidikan Sumenep yang dilalui dengan perjalanan kurang lebih satu hari satu malam.
"Namun perjalanan saya hanya diganti transport sebesar 250 ribu. Padahal sewa kamar, kapten di kapal saya, menghabiskan uang sebesar Rp 350 ribu belum biaya lain-lain," kesalnya.
Untuk itu, Syafi’ie meminta agar instansi berwenang segera menyikapi masalah tersebut. “Saya minta DPRD bahkan Kejaksaan atau Kepolisian segera mengusut kasus ini agar tidak menimbulkan keresahan di kalangan guru yang ada di kepulauan,” pungkasnya
Di sisi lain, Pengawas Pendidikan UPT Kangayan, Awi, mengakui di UPT yang diawasinya diterpa isu pungli. Ia berjanji bahwa isu tersebut akan segera terungkap.
"Rumor adanya pungli di sejumlah sekolah yang ada di kecamatan Kangayan memang santer terdengar dari sejumlah kasek yang ada. Namun kesulitan untuk diungkap kebenarannya karena terbentur tidak beraninya guru mengungkap ketidakberesan tersebut. Semoga saja cepat terungkap," ujarnya.
Sementara Plt Kepala UPT Pendidikan pulau Kangayan, H. Gani M.Pd, membantah tudingan bahwa ia melakukan praktik pungli tersebut. “Saya baru menjabat sebagai Plt. Mana mungkin saya melakukannya,” kilahnya.
Terpisah, Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Sumenep Aunur Hidayat saat belum memberikan jawaban saat dikonfirmasi terkait hal ini. Saat dikunjungi di kantornya, yang bersangkutan tidak ada di tempat. Begitu juga saat dihubungi melalui sambungan selulernya belum juga tak kunjung memberikan jawaban.
Untuk diketahui, Kepala UPT Pendidikan Kepulauan Kangayan, Sukandar, meninggal dunia baru-baru ini. Untuk itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep mengangkat H. Gani sebagai Plt. Kepala UPT Kangayan sejak April lalu. (fay)













