SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Manajemen Marvell City saat ini tengah menunggu draft sewa lahan Jalan Upah Jiwa dari Pemkot Surabaya. Sewa lahan itu ditengarai akan menjadi jalan tengah terhadap masalah yang sedang dihadapi oleh PT Assa Land selaku pengembang Marvell City.
Direktur Konsorsium 3 PT Assa Land Edi Purbowo menerangkan, sewa lahan seluas 1.982 m2 muncul saat hearing terakhir di Komisi C DPRD Surabaya.
Baca Juga: Habiskan Stok Jelang Lebaran 2023, Toyota Gelar Ramadan Expo di Pakuwon Mall Surabaya
“Nilainya kita belum tahu karena drafnya belum selesai. Kita Cuma mengikuti berapa nilai sewa atas lahan tersebut,” katanya usai menemui Ketua DPRD Surabaya Armuji, Kamis (28/7).
Menurutnya, kalau jadi sewa, jangka waktu sewa dalam waktu yang panjang. Hanya saja, kalau draf diterima akan dipelajari baru akan mengambil sikap. Sementara ini masih belum bisa menentukan berapa nilai dan waktunya.
Edi menegaskan, kalau langkah sewa baik bagi semua pihak, Marvell City tentu menyetujuinya. Karena semua pihak tidak ada yang dirugikan. Bisa jadi itu solusi yang terbaikyang ditawarkan Pemkot Surabaya. “Kalau sewa yang ditawarkan itu kurang relevan dan merugikan kami, untuk itu kita lakukan depres dulu,” ucapnya.
Baca Juga: Funworld Adventure Hadir di BG Junction Surabaya
Selain menunggu draft sewa lahan dari Pemkot Surabaya, manajemen marvell city juga melakukan gugatan soal kepemilikan lahan Jalan Upa Jiwa. Sebab, kepemilikan lahan itu masih belum jelas.
“Superblok Marvell city hanya men-take over dari pemilik lama yakni Adistana,” terangnya. Dari proses pengalihan hak pada PT Assa Land tersebut keadaan lahan yang digunakan jalan sudah tertutup alang-alang, dan dari ujung ke ujung ditutupi oleh seng.
Ketua DPRD Surabaya, Armudji menjelaskan, kasus Marvell City sudah ada solusi yang ditawarkan Pemkot Surabaya. “Saya rasa itu (sewa) jalan yang terbaik, seandainya hal tersebut terwujud,” terangnya.
Baca Juga: Trans Icon Mall Surabaya, Khofifah: Semoga Tidak Hanya Jadi Iconnya Surabaya, tapi juga Jatim
Pada saat hearing di Komisi C, pemkot menawarkan sewa. Selama itu tidak berbenturan dengan aturan di atasnya, solusi sewa lahan dipandang yang terbaik. “Dari pada gak jelas solusi itu adalah yang terbaik. Secara jelas saya gak tahu persis, itu tugasnya Komisi C,” ucapnya.
Politisi PDI Perjuangan ini mengungkapkan, di Surabaya banyak kasus seperti Marvell City. Contohnya BJ Junction yang telah dijual. “Dari pada kurang bermanfaat, jalan sewa adalah pilihan yang terbaik,” tandasnya. (lan/ros)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News