JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Pelaksana tugas Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Bambang DH membantah nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ada di dalam enam nama kandidat cagub partai banteng.
Bambang yakin mengenai hal tersebut karena dia juga merangkap jabatan sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu di DPP PDI-P. "Saya ketua Bapilu, setahu saya di DPP enggak ada penyerahan nama itu. Saya enggak tahu ada nama Pak Ahok di dalamnya tuh," ujar Bambang di Kantor DPD PDIP DKI Jakarta, Minggu (31/7).
Baca Juga: Politikus PKS Suswono Dianggap Hina Nabi, Yenny Wahid: Rasulullah Bukan Pengangguran
Bambang mengatakan, sebanyak 34 orang mendaftar dalam penjaringan calon gubernur yang digelar PDI-P. Dari 34 orang tersebut, sebanyak 27 orang mengikuti proses seleksi. Selanjutnya, ke-27 orang tersebut dikerucutkan menjadi enam nama kandidat.
Bambang melajutkan, Ahok tidak pernah mengikuti proses pendaftaran sejak awal. Sehingga namanya tidak akan keluar di saat akhir. "Kan jelas enam nama itu dari yang mendaftar sementara dia kan enggak mendaftar," ujar Bambang.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui namanya masuk ke dalam enam nama yang diusulkan DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: Cawe-Cawe Jokowi Jilid II, Disebut Jegal Anies dalam Pilgub DKI 2024
Namanya diusulkan untuk menjadi calon gubernur yang akan diusung PDI-P pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. "Oh iya iya (nama) yang diusulkan DPP (PDI-P) ke Bu Mega kan ada hak prerogatif. Nah itu ada nama saya," kata Ahok.
Sementara kemarin, PDIP melantik sejumlah pengurus badan di DPD PDIP. Dalam sambutannya, Bambang sempat memberi sinyal soal sikap partai berlambang banteng ini dalam menghadapi pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017.
"Kami sepakat mencari sosok yang arif dan bijaksana. Itu adalah figur yang diharapkan PDIP untuk jadi pemimpin DKI Jakarta yang akan maju dalam pilgub nanti," katanya.
Baca Juga: Kehilangan 9 Kursi DPRD DKI Gegara Musuhi Anies, PDIP Bakal Dukung Anies dalam Pilgub DKI?
Sontak, pernyataan tersebut mengundang seruan dari kader partai yang dilantik hari ini. Secara bergantian, mereka bersorak menolak bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. "Lawan Ahok," kata salah satu kader dan diikuti kader lain.
Menurut Bambang, dalam mencari pemimpin, ada kriteria yang harus dipenuhi, misalnya berani, tegas, memiliki kepedulian dan komitmen tinggi, serta mematuhi supremasi hukum yang ada. Namun, kata dia, untuk mencari pemimpin yang memiliki kriteria tersebut seluruhnya tidaklah mudah. Kemudian Bambang melontarkan pertanyaan kepada tamu yang hadir.
"Tanpa menyebutkan secara detail, apakah kriteria tersebut sudah cocok dengan yang sekarang?" tutur Bambang. Pertanyaan tersebut kemudian dibalas lagi dengan seruan yang sama, "Lawan Ahok!"
Baca Juga: Wacana Reshuffle Menguat, MA Dinilai Layak Masuk Kabinet, Risma Lebih Pas Maju Pilgub DKI
Bambang menuturkan, jika mencari pemimpin, jangan sampai yang pintar tapi justru menindas rakyat kecil. Selain itu, jangan sampai pemimpin yang tegas justru bersikap paling benar. "Lawan Ahok!" seru kader PDIP.
Lewat pernyataan tersebut, Bambang menyampaikan, dari pernyataannya tersebut, sudah sepatutnya kader lain, dari kepala, badan, hingga sayap, bisa menangkap sinyal dukungan partai. Ia berharap tidak ada lagi keraguan bagi kader setelah sinyal tersebut disampaikan. "Semoga kader yang masih bingung dalam menangkap sinyal sudah bisa ditarik (ke partai) lagi," katanya.
Di sisi lain, di arena Car Free Day (CFD) kemarin muncul aksi mendukung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 dari komunitas yang mengatasnaman Jaklovers.
Baca Juga: Dampak Pilgub Jakarta Tidak Signifikan di Jatim
Juru bicara Jaklovers, Hendi Wijanarko, mengatakan gerakan “Jakarta Love Risma” tidak ikut-ikutan Teman Ahok. Menurut Hendi, gerakan tersebut lahir dari kegalauan para pendirinya yang merasa tidak ada sosok yang mereka inginkan untuk memimpin Jakarta.
"Bukan secara prestasi saja, tapi moral dan akhlak. Intinya, gerakan ini dari pendiri enggak pernah ada maksud menjelekkan pihak lain. Kami mau ulas secara positif," kata Hendi.
Hendi mengklaim simpatisan Jaklovers mencapai ribuan. Biasanya, koordinasi dilakukan melalui media sosial, seperti Facebook dan Twitter, serta dilanjutkan dengan komunikasi pada aplikasi WhatsApp.
Baca Juga: Anies-Sandi Menang, Wanita Ini Siap Tepati Janji Potong Payudara, Ruhut Janji Potong Kuping
Adapun Teman Ahok adalah organisasi relawan pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang didirikan lima anak muda. Organisasi ini semula dibentuk untuk mencalonkan Ahok dari jalur independen. Teman Ahok mengklaim berhasil mengumpulkan 1 juta salinan KTP. Belakangan, Ahok memilih jalur partai untuk menjadi calon gubernur. Dia didukung tiga partai, yakni Partai Hanura, Partai NasDem, dan Golkar.
Disinggung pembicaraan dengan PDIP tentang niat mengusung Risma, Hendi mengatakan pihaknya belum ada pembicaraan secara resmi. "Belum, karena kami tidak berafiliasi dan tidak bicara secara resmi," ujarnya. (rol/kcm/mer/lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News