BLITAR, BANGSAONLINE.com - Setelah menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Blitar, Kecamatan Kanigoro banyak mendapat sorotan dari kalangan DPRD. Terutama, masalah kebersihan. Saat ini, sebagian titik di Kanigoro masih terkesan kumuh. Utamanya di sekitaran perempatan Pasar Kanigoro.
Wakil ketua DPRD kabupaten Blitar Heri Romadhon mengatakan, pemerintah Kabupaten Blitar harus lebih memperhatikan kebersihan dan kerapian kecamatan Kanigoro. Pasalnya, saat ini Kanigoro sudah menjadi ibu kota untuk Kabupaten Blitar, sekaligus pusat pemerintahan. Sehingga sampah yang berserakan di beberapa titik, harus segera diatasi. Utamanya di sekitaran perempatan Pasar Kanigoro.
Baca Juga: Mantan Wabup Blitar Dilantik Jadi Anggota DPRD Bersama Anak dan Menantu
"Bagaimanapun juga, sekarang Kanigoro sudah menjadi ibu kota untuk Kabupaten Blitar. Sehingga pemerintah harus serius memperhatikan kebersihan dan kerapiannya", ungkap Heri Romadhon kepada wartawan.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Blitar Khrisna Triatmanto mengatakan, saat ini untuk penanganan kebersihan di Kanigoro menjadi kewenangan dinas PU Cipta Karya.
Sementara dari BLH hanya ada empat petugas pertamanan. Namun, dia menyatakan jika ke depannya BLH akan bekerja sama dengan PU Cipta Karya untuk pengelolaan masalah kebersihan dan kerapian kecamatan Kanigoro. "Termasuk terkait dengan pengelolaan sampah. Ke depan BLH akan segera menyediakan tempat sampah pinggir jalan. Ini untuk mengurangi volume sampah yang berceceran", jelas Krisna.
Baca Juga: Melalui Pokir, DPRD Blitar Akomodir Aspirasi Warga
Sejak beberapa tahun lalu Pemkab Blitar memang memindahkan pusat Pemerintahan yang sebelumnya berada di Kota Blitar ke Kecamatan Kanigoro. Berbagai sarana pendukung sudah dibangun. Di antaranya; gedung DPRD Kabupaten Blitar, gedung sekretariat Pemkab Blitar, serta Kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH).
Rencananya nantinya semua kantor pemerintahan akan dipindahkan ke Kanigoro. Langkah tersebut dilakukan secara bertahap. Mengingat untuk membangun semua kantor tersebut membutuhkan anggaran yang sangat besar. (tri/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News