Kloter Pertama Berangkat 9 Agustus, Jemaah Haji Diminta Waspadai Virus Unta

Kloter Pertama Berangkat 9 Agustus, Jemaah Haji Diminta Waspadai Virus Unta Dirjen PHU Abdul Djamil (kiri) dan Dirut Garuda Indonesia M Arif Wibowo saat meninjau pesawat pengangkut jamaah haji Boeing 777-300ER.

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Jemaah Haji Indonesia siap terbang 9 Agustus 2016 menggunakan Garuda Indonesia. Sebanyak 79.020 jemaah akan diberangkatkan secara bertahap. Total ada delapan embarkasi untuk keberangkatan yakni Banda Aceh, Padang, Jakarta, Medan, Balikpapan, Solo, Lombok dan Makassar. Sementara lima embarkasi lainya akan dilayani oleh pesawat Saudi Arabian Airlines. Kelima embarkasi tersebut masing-masing Embarkasi Batam, Palembang, Jakarta (Khusus Jemaah Provinsi Jawa Barat), Banjarmasin, dan Surabaya.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Arif Wibowo mengatakan pemberangkatan jemaah dilakukan lewat dua gelombang. Pada gelombang pertama menuju Madinah tanggal 9 – 21 Agustus dan gelombang kedua menuju Jeddah mulai 22 Agustus sampai 5 September 2016.

Baca Juga: 9 Kantor Imigrasi di Jatim Permudah Pembuatan Paspor bagi Pekerja Migran Indonesia

Sebelum berangkat ke tanah suci, Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek meminta kepada para jemaah untuk waspada dengan penyebaran Mers-cov atau Virus Unta. Selain itu Nila Moeloek juga meminta supaya para jemaah menjaga kesehatan selama ibadah .

Kementerian kesehatan Indonesia sudah melakukan koordinasi dengan Menteri Kesehatan Arab Saudi terkait pencegahan penyebaran virus unta. Nila Moeloek mengatakan jika ada jemaah yang mengalami gejala seperti terserang Mers-cov maka akan dilakukan karantina di Arab Saudi sebelum pulang ke Indonesia.

Nila Moeloek menambahkan ciri-ciri orang yang terkena virus unta adalah mengalami panas dengan suhu tinggi. Meski demikian dia menegaskan harus ada pemeriksaan lebih lanjut supaya diketahui apakah benar jemaah itu terkena Mers-cov atau tidak.

Baca Juga: Energi Sai untuk Perbaikan Spirit BLu Speed

Menteri Kesehatan juga menuturkan bahwa virus unta begitu rentan dan menyerang jemaah yang tergolong kelompok risti (resiko tinggi), terlebih jemaah lansia yang sudah berumur diatas 60 tahun. Meski demikian jika ada jemaah yang tidak sehat makan dilakukan pengobatan.

Karena banyaknya calon jemaah yang terolong risti, Kementerian Agama akan memberi tanda khusus untuk calon jemaah yang masuk dalam kelompok risti. Dan Menteri Kesehatan mengimbau pada seluruh rumah sakit supaya ikut berperan dengan mengkampanyekan gaya hidup yang sehat kepada setiap pasien di rumah sakit.

Sementara kemarin, Kementerian Agama dan maskapai penerbangan Garuda Indonesia melakukan peninjauan kesiapan pesawat pemberangkatan 1437 Hijriah/2016 Masehi di hanggar Fasilitas Perawatan Garuda (GMF) AeroAsia, Cengkareng, Tangerang, Banten, Kamis.

Baca Juga: Salat di Kamar Hotel Ikuti Imam di Masjidil Haram, Apakah Sah?

"Pesawat sudah ada. Dengan fasilitas maskapai yang didukung fasilitas sesuai standar, kita tidak perlu khawatir terkait pesawat yang menerbangkan ," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil saat meninjau kesiapan pemberangkatan oleh maskapai Garuda Indonesia.

Menurut dia, maskapai Garuda sudah baik secara pelayanan, terutama untuk mengakomodasi anggota jamaah dari daerah.

Dia mengatakan awak kabin penerbangan jamaah sebagian dipilih dari putra daerah, sehingga lebih mampu melayani jamaah yang terkendala bahasa Indonesia.

Baca Juga: Petugas Bandara Jeddah Sita 2 Karung Rokok Jemaah Haji Asal Surabaya

"Pengambilan kru lokal ditujukan agar tidak ada jarak budaya. Ada dari mereka yang tidak bisa bahasa Indonesia," katanya menambahkan.

Bagi jamaah reguler akan diberangkatkan dalam 384 kelompok terbang (kloter) melalui 13 embarkasi. Proses pemberangkatan jamaah akan berlangsung selama 28 hari yang terbagi pada dua gelombang.

Gelombang pertama jamaah Indonesia akan berangkat dari Tanah Air dan mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Arab Saudi. Pemberangkatan gelombang pertama akan berlangsung pada 9 hingga 21 Agustus 2016.

Baca Juga: Pemprov Jabar Kucurkan Dana Rp 27,5 Miliar untuk Petugas Haji Daerah 2023

Selanjutnya, gelombang kedua pemberangkatan akan berangkat dari Indonesia untuk mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah, Arab Saudi. Waktu pemberangkatan ini akan berlangsung pada 22 Agustus hingga 4 September 2016. (met/hal/lan)

Sumber: metrotvnews.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO