UKM di Kota Pasuruan Kurang Diperhatikan

UKM di Kota Pasuruan Kurang Diperhatikan Muhamad Saifuddin, anggota DPRD Kota Pasuruan, dari Komisi I. foto: fuad/BANGSAONLINE

PASURUAN, BANGSAONLINE.com – Anggota DPRD Kota Pasuruan, dari Komisi I Muhamad Saifuddin meminta kepada Pemerintah Kota Pasuruan, agar UKM di Kota Pasuruan lebih diperhatikan.

“Bukan hanya sekedar diberi diklat, pembinaan, dan penyuluhan. Menurut saya UKM tidak cukup dengan teori, tapi praktik,” kata Saifudin, kemarin (9/8), di kantor DPRD Kota Pasuruan.

Dia menjelaskan, di Kota Pasuruan ada 300 Koperasi, yang beradministrasi sebanyak 125, tapi yang berjalan hanya 25 koprerasi saja. Dan, itupun bergerak di bidang simpan pinjam. “Yang lainya belum jelas. Jika macam-macam diklat diteruskan, jelas mubadzir dan buang-buang dana. Karena pelatihan ditekankan pada teori, sementara praktik meningkatkan keunggulanya, nol sama sekali,” katanya.

Jika pemerintah Kota ingin maju bersama, perlu dilakukan klasifikasi produk-produk masyarakat Kota Pasuruan. Seperti meubel, industri logam, dan usaha-usaha kecil menengah seperti krupuk ikan yang asli buatan Pasuruan. Demikian usulan Saifuddin.

Andaikan Pemkot bisa memasilitasi, tentu UKM Kota Pasuruan tidak ketinggalan dari daerah lain.

Dia mencontohkan di Probolinggo, bahwa dalam meningkatkan UKM, Pemerintah Probolinggo mendatangkan pakar ahli produk UKM dari daerah atau luar kota.

Setelah pelatihan, langsung terjun dan dipantau terus.Ternyata hasilnya bisa bagus, mereka bisa mandiri dan bisa mengembangkan kualitas UKM mereka sendiri.

“Harapan sayas selaku anggota dewan, supaya Koperasi dan UKM di Kota Pasuruan ini ada perhatian khusus. Jika perlu ada sentra produk UKM, sehingga buatan khas Kota Pasuruan baik produk unggulan maupun UKM terfasilitasi,” pungkas dia. (afa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO