TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Jembatan penyebrangan alternatif antar desa Sine dan Kalibatur putus di kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung Jawa Timur ambrol, Jumat (12/8). Akibatnya aktivitas warga, terutama nelayan pantai sine yang hendak menuju kecamatan dan kota lumpuh total.
Menurut keterangan salah satu warga sekitar, Untung (39), putusnya Jembatan Krenceng tersebut terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah kecamatan Kalidawir sejak Kamis malam hingga Jumat dini hari. Akibatnya, debit air sungai terus meningkat dan menyebabkan talud penyangga jembatan hanyut terbawa derasnya air.
Baca Juga: Usai Diterjang Banjir Bandang, Siswa dan Guru SDN Talun Kulon Kerja Bakti Bersihkan Lumpur
“Kemungkinan besar, pemicu ambrolnya talud penahan jembatan ini karena kondisi fisik bangunan tersebut belum mengeras. Kan belum lama ini baru selesai dibangun, sehingga talud tidak kuat menahan dorongan tanah bercampur air,” ungkap Untung usai kerja bakti, Sabtu (13/8).
Untung menjelaskan, saat ini para nelayan desa Sine mengeluh lantaran kendaraan pengangkut hasil tangkap ikan laut tidak dapat melintas akibat putusnya jembatan tersebut.
“Warga sini yang statusnya nelayan kebingungan, karena kendaraan pengangut ikan tidak bisa keluar. Dan untuk sementara, mulai pagi hari ini semua warga bergotong royong membuat sarana penyebrangan darurat, dari belahan batang pohon kelapa,” tambahnya.
Baca Juga: PW ISNU Jatim dan PC ISNU Tulungagung Bagikan 100 Peket Sembako ke Korban Longsor dan Banjir
Lanjut Untung, saat ini warga membangun jembatan darurat agar tetap dapat beraktivitas. Namun jembatan ini hanya bisa dilintasi oleh pejalan kaki dan kendaraan roda dua saja.
“Meskipun masyarakat telah merakit jembatan darurat, namun tidak dapat menjamin keselamatan, karena material yang di gunakan hanya bahan seadanya saja,” tambah Untung. (fer/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News