Kesenjangan Ekonomi di Gresik Tinggi, Kekayaan hanya Dinikmati Segelintir Orang

Kesenjangan Ekonomi di Gresik Tinggi, Kekayaan hanya Dinikmati Segelintir Orang Salah satu potret kemiskinan di Kabupaten Gresik. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Jumlah kemiskinan di Kabupaten Gresik yang masih tinggi tidak berbanding lurus dengan kekayaan yang dimiliki oleh kabupaten yang terkenal dengan kota industri ini.

Dengan jumlah industri yang mencapai 1.700 lebih, jumlah pengangguran dan angka kemiskinan tergolong masih tinggi. Kabarnya, kekayaan Kabupaten Gresik yang begitu melimpah ruah hanya dinikmati oleh segelintir orang.

Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan

Karena itu, sangat lah wajar kalau orang Gresik mengatakan yang "kaya makin kaya yang miskin makin miskin".

Ironisnya, kemiskinan warga ini kerap dimanfaatkan untuk pencitraan orang-orang kaya saat momen-momen tertentu. Terutama ketika berlangsungnya pesta demokrasi lima tahunan, baik Pileg (pemilu kegislatif) maupun Pilkada (pemilihan kepala daerah).

Para wakil rakyat di DPRD Gresik pun sebenarnya kerap mengkritisi persoalan itu. Ketua FPAN DPRD Gresik, Faqih Usman misalnya, dia kerap melontarkan kritik pedas terhadap pemerintah Kabupaten Gresik yang terkesan asal-asalan menunjukkan jumlah angka kemiskinan dan pengangguran di kota wali ini.

Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai

, kata Faqih, selalu memertontonkan grafik kalau angka kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Gresik dari tahun ke tahun terus menunjukkan penurunan. Namun, tidak pernah ditunjukkan secara konkret penurunannya seperti apa. Di daerah mana saja yang menunjukkan angka kemiskinan dan pengangguran turun tersebut.

" juga tidak menunjukkan perbandingan dengan daerah tetangga," ungkap Faqih.

Wakil Ketua DPRD Gresik, Hj. Nur Saidah (FGerindra) menyatakan, angka kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Gresik masih tergolong tinggi dibandingkan daerah lain yang notabene tidak banyak bercokol industri seperti Kabupaten Mojokerto, Malang, Madiun dan lainnya.

Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak

"Masyarakat Gresik banyak yang masih miskin sangat wajar mas. Sebab, kekayaan Gresik yang begitu melimpah hanya dinikmati oleh sekelompok dan segelintir orang," kata Nur Saidah serius.

Dia mencontohkan kekayaan berupa bahan galian maupun tambang. Kekayaan tersebut hanya dikuasai oleh orang-orang tertentu. Sehingga, masyarakat khususnya yang berada di sekitar tambang kondisinya tetap sangat memprihatinkan.

Kondisi tersebut, tambah Nur Saidah, tidak hanya berimbas terhadap masyarakat saja. Kelompok organisasi maupun partai politik pun juga terkena imbas. "Anda kan bisa lihat sendiri kelompok mana yang kenyang dan kelompok mana yang tetap kelaparan," ungkapnya.

Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024

Semenatara data di Dinas Sosial , menunjukkan bahwa pada tahun 2014, angka kemiskinan di Kabupaten Gresik masih tembus hingga 13,41 persen atau kisaran 155.000 jiwa dari total jumlah penduduk 1,3 juta jiwa lebih. "Data di BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2016 belum keluar soal jumlah angka kemiskinan dan pengangguran di Gresik," kata Kepala Dinsos Rudi Sutadji baru-baru ini.

Padahal, daerah lain, lanjut mantan Staf Ahli Bupati ini, angka kemiskinannya jauh di bawah Gresik.

Kabupaten Mojokerto misalnya, meski tidak banyak bercokol industri, pada tahun yang sama (2014), angka kemiskinannya hanya 6,5 persen, dan Kabupaten Sidoarjo, hanya 6,4 persen. Kemudian, Kota Surabaya 5,79 persen, Kota Batu 4,59 persen, dan Kota Madiun 4,85 persen.

Baca Juga: Plt Bupati Gresik Teken Serah Terima Pengelolaan Sementara Stadion Gelora Joko Samudro

Meski demikian, Rudi mengklaim jika jumlah angka kemiskinan di Kabupaten Gresik setiap tahunnya terus mengalami penurunan. "Alhamdulillah, hasil kerjasama semua pihak angka kemiskinan di Gresik terus menurun," katanya.

Rudi mengaku heran, mengapa angka kemiskinan di Gresik lebih tinggi dari daerah tetangga tersebut. Padahal, dilihat dari beberapa variabel, Gresik terbilang ekonominya bagus dan lebih tinggi dibandingkan kabupaten lain.

Sebagai contoh, dari sektor pertumbuhan ekonomi. Tahun 2016 ini, pertumbuhan ekonomi di Gresik di atas 7,36 persen mengalahkan Jawa Timur dan nasional. Kemudian, pendapatan perkapita rata-rata di atas 63 juta per tahun. "Saya sendiri merasa tidak masuk akal kalau kemiskinan di Gresik masih di atas 13 persen," pungkasnya. (hud/rev)

Baca Juga: Bu Min Ajak Media Sinergi untuk Kemajuan Gresik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO