Layanan Jelek, PPIH Janji Sanksi Perusahaan Katering

Layanan Jelek, PPIH Janji Sanksi Perusahaan Katering Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin saat meninjau pengolahan katering untuk jemaah haji Indonesia. foto: detikcom

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Tim Katering Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memberi teguran kepada tiga perusahaan katering di Madinah. Teguran diberikan karena layanan yang mereka berikan tidak sesuai standar yang telah ditentukan.

Kepala Seksi Katering Daerah Kerja Madinah, Ahmad Abdullah Yunus, mengatakan teguran bagi tiga perusahaan katering itu terkait kemasan, berat standar makanan, dan mobil boks pengantar yang tidak standar.

Baca Juga: 9 Kantor Imigrasi di Jatim Permudah Pembuatan Paspor bagi Pekerja Migran Indonesia

"Tapi, hingga hari ketujuh ini (sejak kedatangan jemaah kloter 1) masih lancar," ujar Abdullah saat meninjau dapur satu perusahaan katering di Madinah, Senin (15/8).

Abdullah menambahkan, standar yang ditetapkan Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan untuk satu kemasan makanan adalah nasi 200 gram, lauk 80 gram, dan sayur 40 gram.

Karena itu, tim tidak akan main-main terkait kualitas makanan hingga distribusinya. Akan ada sanksi tegas hingga pemutusan kontrak bagi perusahaan katering yang melanggar.

Baca Juga: Energi Sai untuk Perbaikan Spirit BLu Speed

Sebelum makanan sampai kepada jemaah Indonesia, tim katering memantau mulai dari saat proses produksi, pengepakan, hingga pendistribusian ke pemondokan jemaah .

Tim akan melakukan tahapan melihat, mencium, hingga mencicipi. "Kami juga awasi saat penimbangan agar jangan sampai kurang," katanya.

Dalam menyeleksi perusahaan katering, tim Kemenkes dan Kemenag menerapkan sejumlah persyaratan. Mulai dari fasilitas gedung, izin, dan rekomendasi otoritas setempat.

Baca Juga: Salat di Kamar Hotel Ikuti Imam di Masjidil Haram, Apakah Sah?

Selain itu, menurut Abdullah, perusahaan katering harus memiliki semacam standar ISO untuk katering, dokumen terkait pelayanan katering, dan chef serta juru masak dari Indonesia.

Sementara kemarin, jemaah Indonesia gelombang pertama terus berdatangan ke Tanah Suci. Sebelum menuju Mekah, jemaah akan terlebih dahulu berada di Madinah.

Di kota tersebut, jemaah akan menginap di pemondokan selama 9 hari. Selama di Madinah, jemaah bisa memanfaatkan waktu untuk ibadah Arba’in (salat 40 waktu terus menerus tanpa terputus) , beribadah di Masjid Nabawi, dan berziarah ke makam Rasulullah SAW.

Baca Juga: Petugas Bandara Jeddah Sita 2 Karung Rokok Jemaah Haji Asal Surabaya

Hingga Senin 15 Agustus 2016, pukul 08.00 waktu Saudi atau 12.00 WIB, jemaah gelombang I dari Tanah Air yang sudah tiba di Bandara Amir Mohammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah sebanyak 90 kloter.

"Terdiri atas jemaah 36.089 orang, dan petugas kloter 450 orang," kata Kepala Daerah Kerja Airport Jeddah-Madinah, Nurul Badruttamam Makkiy, dalam keterangannya.

Hingga hari ketujuh sejak kedatangan jemaah kloter 1, jumlah total jemaah Indonesia mencapai 36.539 orang. (trb/viv/lan)

Baca Juga: Pemprov Jabar Kucurkan Dana Rp 27,5 Miliar untuk Petugas Haji Daerah 2023

Sumber: tribunnews.com/viva.co.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO