SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Lahan tembakau di musim tanam tahun 2016 di Kabupaten Sumenep, Madura mengalami penyusutan hingga 60 persen dibandingkan musim tanam tahun 2015. Itu disebabkan karena terjadinya anomali cuaca yakni kemarau basah.
Berdasarkan data dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Sumenep, realisasi lahan tembakau tahun ini hanya 40 persen dari proyeksi areal seluas 14.366 hektar dengan target produksi 8 ribu ton. Lahan yang ditanami tembakau sekitar 5.747 hektar.
Baca Juga: Koramil Manding Dukung Program PAT di Desa Manding Laok
“Luas lahan yang ditanami tembakau tahun ini hanya sekitar 40 persen. Jadi, diperkirakan susut 60 persen dari tahun lalu," kata Kabid Perkebunan Dishutbun Sumenep, Joko Suwarno, Kamis (1/9).
Dikatakan, dengan luas lahan yang ditanami tembakau itu, maka produksi tembakau tahun ini diperkirakan hanya sekitar 3.162 ton.
"Kami prediksi hasil produksi tembakau tahun ini hanya diperkirakan mencapai 300-600 kwintal per hektarnya, karena dalam musim kemarau basah ini mempengaruhi terhadap kualitas tembakau," terangnya.
Baca Juga: Bupati Sumenep Ajak Petani Kreatif untuk Tingkatkan Produktivitas
Joko mengungkapkan, 5.747 hektar lahan yang ditanami tembakau itu tersebar di 18 kecamatan daratan. Sedangkan wilayah kepulauan tahun ini belum ada yang menanam tembakau.
“Kemungkinan akibat musim kemarau basah, sehingga banyak petani di Sumenep yang enggan menanam tembakau," tegasnya. (jun/fay)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News