
MALANG, BANGSAONLINE.com - Kalimat penolakan korban dianggap menyakitkan sehingga membuatnya kalap dan muncul niat menghabisi korban.
"Hubungan tersangka dan korban, cinta bertepuk sebelah tangan. Tersangka marah dan membunuh korban," kata Wakapolres Malang, Kompol Deky Hermansyah, di Kepanjen, Jumat (3/9).
Korban awalnya dijemput di ujung gang di depan rumahnya, Jalan Bukirsari RT 4/ RW 08 Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Keduanya bermalam-mingguan di sebuah kafe di Lowokwaru, yang memang saat itu sedang berlangsung sebuah acara.
Usai menyaksikan event tersebut, korban melanjutkan kencannya di salah satu sudut kafe. Namun pasangan yang tidak memiliki status hubungan itu terlibat pertengkaran.
Korban mengucapkan kata-kata kasar yang membuat Bogel marah besar. Saat itu mulai muncul pikiran untuk menghabisi korban.
Sekitar pukul 24.00 WIB dini hari korban diantarkan pulang, tetapi dengan arah jalan yang berbeda. Tepat di lokasi ditemukan mayat, yakni Dusun Klandungan, Desa Landungsari, Kabupaten Malang, Nadya dihabisi.
"Korban dicekik, kemudian berontak dan dihempaskan hingga terbentur. Korban kemudian kembali dicekik hingga meninggal dunia," tambah Kasatreskrim Polres Malang, AKP Adam Purbantoro.
Barang-barang korban kemudian dibuang di sekitar lokasi dengan arah menyebar. Barang bukti berupa lipstik, cermin, sepatu, dompet, sepatu dan tas ditemukan di sekitar lokasi. Sedangkan helm korban dibuang di lereng persawahan.
Namun, pelaku membawa handphone milik korban dan menjualnya di sebuah counter. Lewat handphone tersebut, polisi dapat membekuk pelaku.
"Pemilik counter membenarkan kalau yang menjual handphone tersebut adalah pelaku," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, sesosok jasad ditemukan di lokasi yang berjarak sekitar dua kilometer dari Kampus Unuversitas Muhammadiyah Malang (UMM). Saat ditemukan, korban yang calon mahasiswa UMM sudah dalam kondisi membusuk dan menyebarkan bau tidak sedap.
Korban ditemukan Wahyudi (38) seorang pencari rumput yang nyaris terjatuh saat melintas di lokasi. Dia lalu membetulkan rumput yang diboncengnya. Namun hidungnya mulai menangkap bau aneh. Bau itu jelas sekali menusuk penciumannya. Bau busuk. Dia lalu mencari sumber bau menyengat yang mengganggunya itu.
Rupanya bau busuk tersebut bersumber dari sesosok mayat. Tepatnya mayat perempuan yang sudah dalam kondisi bengkak dan membusuk. Mayat itu tergeletak di persawahan Dusun Klandungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
"Penemuan itu langsung dilaporkan ke perangkat desa, yang dilanjutkan ke Polsek Dau," kata Agus Mahardika, tenaga rescue yang ikut mengevakuasi jenazah di Kamar Mayat Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Kamis (1/9). (mer/tic/lan)