MAKKAH, BANGSAONLINE.com - Jelang wukuf di Arofah, jamaah haji asal Indonesia di uji dengan berbagai musibah. Selain serangan batuk pilek, bertambahnya jamaah yang meninggal hingga terbakarnya penginapan.
Musibah berupa penyakit batuk pilek mendera mayoritas jamaah haji asal Indonesia. Suara batuk sahut sahutan saat mereka salat jamaah di beberapa masjid terdekat dengan maktab maupun di Masjidil Haram.
BACA JUGA:
- Aura Kekuasaan Jokowi Meredup, Ini Dua Indikatornya
- Tanda-Tanda Kiamat: Cuek, Tak Punya Malu, Orang Tak Pantas Ditokohkan tapi Ditokohkan
- Selain Lagu Nasional, Inilah 10 Track yang Cocok Meriahkan HUT ke-78 Kemerdekaan RI
- Khofifah Siap Fasilitasi Vaksin Dosis Kedua dan Vaksin Booster Bagi CJH Asal Jatim
Melihat kondisi itu, baik dokter TKHI maupun dokter bawaan KBIH terus melakukan kontrol pada para jemaah haji di kamar maktab masing - masing.
Seperti dikutip dari suryaonline, dr I'in didampingi tenaga medis, Sugianto, keliling kamar di maktab untuk mengecek kondisi jemaah haji. "Batuk ini karena jemaah haji menghadapi cuaca atau suhu yang berbeda dengan di tanah air. Ada juga karena alergi debu, termasuk ada yang memaksa minum air dingin (es). Padahal sudah diimbau untuk tidak minum air dingin,"kata Sugianto. Jemaah haji sendiri diharap tetap mengenakan masker, terkecuali saat di Armina.
Diberitakan sore tadi sudah ada jemaah haji yang lebih awal menuju Armina. Mereka sudah dibekali untuk menghadapi kemungkinan cuaca yang berbeda di Armina dengan aktifitas pelaksanaan haji yang membutuhkan tenaga ekstra, dibanding saat keberadaan di Makkah.
Sementara itu, untuk data calon jamaah haji asal Indonesia yang meninggal, berdasarkan Sistem Informasi Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kesehatan, menyebutkan lima jamaah baru yang meninggal adalah : Sofiyah Sholeh Jamhari binti HM Sohe (74) asal embarkasi JKG kloter 007 meninggal pada 7 September 2016 di RSAS Makkah akibat digestive diseases.
Sumi binti Sahrul Towasi (80) asal embarkasi SUB kloter 003 meninggal pada 7 September di RSAS Makkah, Nur Wachid bin Abdul Majid Samsul (68) asal embarkasi SUB kloter 25 meninggal pada 7 September di RSAS Makkah.
Kemudian Sahriye binti Sulaiman Kaima (71) asal embarkasi SUB kloter 17 meninggal pada 7 September di RSAS Makkah akibat cardiovascular diseases, dan Sulkan bin Satiman Lasijah (57) asal embarkasi SOC kloter 063 meninggal pada 7 September di Pemondokan Makkah akibat cardiovascular diseases.