Candi Pari Porong Rutin Digunakan Ibadah Umat Hindu

Candi Pari Porong Rutin Digunakan Ibadah Umat Hindu ?Tampilan Candi Pari dari sisi depan. Foto: faratiti dewi/BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Candi Pari Porong tetap digunakan untuk ibadah umat Hindu. Demikian dikatakan Sahroni (44), Koordinator Juri Kunci, Candi Pari, di lokasi candi, Jumat (9/09) pagi

“Pengunjung yang datang juga banyak yang beribadah di jam dan di hari tertentu, ada yang perorang ada juga yang kelompok. Semuanya, dari luar desa sini. Selain itu pengunjung juga tertarik akan sejarah dan mitos yang ada di candi ini,” ungkap Saroni.

Candi Pari sendiri, menurut penuturan Saroni, sudah ada sejak 1371 Masehi didirikan Raja Yapuru. Candi Pari sebelumnya bernama Desa Kedungweras, Desa yang paling makmur ketika di masa Majapahit. Ketika Majapahit gagal panen, pihak kerajaan meminta bantuan kepada Desa Kedungweras. Yang dimintai bantuan adalah dua pasang suami istri Jaka Walang Tinunu beserta istrinya, dan Jaka Pandelegan beserta istrinya yang bernama Nyai Loro Walang Sangit. Ini dilakukan, karena mereka berhasil mempertahankan desa tetap makmur sementara seluruh kerajaan paceklik.

Namun keduanya menolak, hingga dipaksa prajurit. Sebelum berangkat Jaka Pandelegan masuk ke lumbung padi Desa Kedungweras, sedangkan istrinya minta izin ke sumur mengambil air untuk pembekalan. Namun, Jaka Pandelengan beserta istrinya tidak kembali sehingga Raja Hayam Wuruk memerintahkan untuk membangun Candi Pari sebagai tanda hilangnya Jaka Padelangan dan Candi Sumur untuk menandai hilangnya Nyi Loro Walang Sangit. (faratiti dewi/UTM)