Keliling Surabaya Peringati Hari Pariwisata Dunia

Keliling Surabaya Peringati Hari Pariwisata Dunia

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Memperingati Hari Pariwisata sedunia yang jatuh pada hari Selasa (27/9) besok, sebanyak 25 kalangan senior traveler berkeliling Kota pagi tadi (26/9). Bekerjasama dengan Fakultas Pariwisata, Universitas Ciputra, , dipilih lima (5) lokasi wisata untuk memperingati kegiatan tersebut.

Kegiatan ini merupakan pelaksanaan dari tema besar Hari Pariwisata sedunia, yakni Tourism for All : Promoting Universal Accessibility. Mulai dari jam sembilan pagi, para senior traveler ini mengunjungi tempat-tempat wisata populer di , mulai dari Balai Pemuda, Balai Kota , Gedung Kesenian Cak Durasim, Museum , Kampung Lawas Maspati dan Joko Dolog.

Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap

Dewa Gde Satrya Dosen Perhotelan dan Pariwisata Universitas Ciputra, menyebutkan bahwa Kota telah memiliki sarana dan prasarana penunjang pariwisata bagi semua kalangan. Seperti di Balai Kota, terdapat kursi untuk disabilitas, dan di bagian belakang balai kota sudah ada jalur khusus kursi roda.

“Di dalam Balai Kota dan Museum juga telah dilengkapi penanda di lantai bagi penyandang disabilitas tuna netra. Bahkan di Museum juga dilengkapi jalur khusus kursi roda,” imbuh Dewa.

Dewa menambahkan, di perayaan ke-36 tahun hari Pariwisata sedunia ini, United Nation World Tourism Organization (UNWTO) ingin mengirimkan pesan lewat tema peringatan ini agar kalangan difable, lanjut usia, dan keluarga yang memiliki anak kecil, terpenuhi kebutuhan berwisatanya di setiap tempat wisata. "Dengan terpenuhinya fasilitas bagi penyandang dan disabilitas di lokasi pariwisata. Kota merupakan salah satu perwujudan dari tema besar UNWTO tahun ini," imbuh Dewa.

Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas

Nostalgia di Museum dan Kampung Lawas

Dewa menambahkan, setibanya rombongan di Museum , rombongan yang mayoritas berusia 65 tahun ke atas ini serasa memasuki mesin waktu. Selama satu jam, mereka membahas kenangan atas transportasi umum di masa lalu seperti bemo, angguna, dan bajaj.

“Para rombongan sempat terkesima saat melihat saat melihat sebuah foto yang menggambarkan proses pengambilan air saat terjadi kebakaran dengan latar belakang Gereja di tahun 1920an,” imbuh Dewa.

Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah

Sekitar pukul satu siang, rombongan yang tiba di Kampung Lawas Maspati merasakan kesan yang sama saat tiba di Museum . Tak ingin berlalu lama nostalgia, para rombongan langsung bermain dakon dan bakiak bersama warga. “Tak hanya nostalgia, dan bermain permainan tradisional. Para rombongan juga mampir untuk membeli souvenir hasil UKM warga setempat,” imbuh Dewa. (yul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO