Dikecam, Tagouri Bangga Jadi Model Majalah Playboy Pertama sebagai Muslimah Berjilbab

Dikecam, Tagouri Bangga Jadi Model Majalah Playboy Pertama sebagai Muslimah Berjilbab Noor Tagouri. Foto: aquila-style.com/

LOS ANGELES, BANGSAONLINE.com - Majalah Playboy tampil beda. Jika selama ini selalu menyuguhkan poster telanjang sebagai bonus edisi cetak pada bagian tengah, kini Playboy yang yang dikenal sebagai majalah pria dewasa menampilkan seorang muslimah sebagai sosok. Yaitu Noor Tagouri, reporter di Newsy, media dengan konten video berita singkat.

Playboy edisi Oktober bertajuk Renegade itu sekaligus menandai 63 tahun publikasi majalah yang terbit bulanan tersebut.

”Deretan laki-laki dan perempuan yang kami tampilkan dalam edisi kali ini akan mengubah cara pandang Anda terhadap bisnis, musik, pornografi, komedi dan lain sebagainya,” tulis Playboy dalam keterangannya kemarin (28/9).

Salah satunya adalah Noor Tagouri yang oleh Playboy disebut sosok inspiratif. Perempuan 22 tahun itu merupakan presenter berita muslim pertama Amerika Serikat (AS) yang berjilbab.

Lalu bagaiamana komentar Tagouri? Ia mengaku bangga menjadi muslimah pertama yang nampang pada majalah kaum adam tersebut. Apalagi, reporter portal berita videoNews itu tidak perlu melepas kerudungnya untuk bisa tampil seksi. Memakai celana jins warna hitam dan jaket kulit, gadis kelahiran West Virginia itu menutup rapat bagian kepalanya. Untuk melengkapi penampilan cantiknya, dia memakai sneakers.

”Kami sengaja mengusung tema Renegade untuk mengangkat kisah orang-orang yang berani mendobrak hal-hal normal dan mempertaruhkan segalanya demi sesuatu yang mereka sukai. Bahkan, mereka rela mempertaruhkan nyawa,” terang Playboy lebih lanjut. Definisi tersebut memang cocok dengan Tagouri. Sebab, wartawan keturunan Libya itu sempat mengalami masa-masa sulit di awal kemunculannya sebagai reporter berjilbab.

Tugouri sendiri tampil percaya diri dan bangga dengan jilbabnya. Ia mengaku tujuannya menjadi wartawan adalah untuk menjadi pembawa berita pertama di televisi komersial AS.

Sehari-harinya, wanita cantik ini memproduksi berita dan juga video-video pendek untuk jaringan televisi di jaringan berita di Negara Paman Sam itu. Tagouri percaya pengalamannya sebagai seorang perempuan muslimah telah membuatnya menjadi seorang reporter yang lebih baik.

"Sejujurnya, saya pikir menjadi seorang wanita Muslim berjilbab, membantu saya mendapatkan kepercayaan" katanya kepada Playboy seperti dilansir News.com.au.

Meski demikian, ia sadar tidak mudah menjalani hidup sebagai muslim di AS, yang seringkali dianggap komunitas negatif dan dieksploitasi media. "Aku seperti, 'Hei, aku tahu bagaimana rasanya menjadi disalahpahami di media. Aku tidak akan melakukannya untuk Anda. Saya ingin menceritakan kisah Anda karena penting dan layak untuk sebuah keadilan," kata wanita berusia 22 tahun itu.

Menurut dia, dengan tampilnya ia mengenakan jilbab, dapat menyadarkan orang-orang untuk lebih menghargai perbedaan, khususnya, untuk komunitas muslim di Amerika. Ia percaya yang dilakukannya sangat bermanfaat, dan membantu mencerahkan dan menyelamatkan orang lain.

Meski Tagouri menerima banyak kebencian dan kritikan di internet, ia tidak menghiraukan masalah tersebut.

"Ini hanya energi negatif dan tidak sehat. Saya pastikan untuk menjaga lingkaran besar orang di sekitar saya yang membuat saya dihukum," katanya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO