PACITAN, BANGSAONLINE.com - Nasib sial dialami Sadiono, warga RT03/RW05, Lingkungan Balong, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan/Kabupaten Pacitan. Betapa tidak, gara-gara tergilas baling-baling pendorong perahu, ia harus kehilangan kedua jari tangannya.
Menurut Sugiyanto, rekan korban, saat itu Sadiono bersama beberapa nelayan lainnya, berniat pegi melaut dengan perahu kecil. Namun sebelum niatnya kesampaian, tiba-tiba tali tampar pengikat jala menjulur ke bawah dan melilit baling-baling. Menyadari baling-baling pendorong perahunya terlilit tali tampar, Sugiyanto, langsung mematikan mesin dengan maksud agar putaran kipas berhenti dan lilitan tali bisa terlepas.
Baca Juga: Nelayan di Pacitan Belum Tersentuh Rapid Test Covid-19
"Saat itu kami sudah berada di tengah laut. Tiba-tiba baling-baling perahu terlilit tali tampar. Seketika saya langsung mematikan mesin agar putaran kipas segera terhenti," katanya, Sabtu (1/10) kemarin.
Namun berbeda dengan yang dialami Sadiono. Begitu mendapati tali tampar pengikat jala melilit baling-baling, secara spontan, lelaki paruh baya itu malah berusaha melepas lilitan tali. Tanpa disadarinya, kalau baling-baling pendorong perahu masih berputar sangat kencang.
"Dua jemari tangannya langsung terpotong tajamnya mata baling-baling. Sedangkan satu jemari lainnya mengalami luka parah," tutur Sugiyanto, saat ditemui di pesisir Pantai Teleng Ria.
Baca Juga: Terjaring Razia Petugas di Pos Perbatasan, Belasan Nelayan Andon Asal Sukabumi Dipulangkan
Begitu mengetahui rekan seprofesinya terluka parah, kru nelayan tradisional itu langsung memutar arah kembali ke tepian pantai. Korban yang saat itu berdarah-darah, langsung dilarikan ke IGD RSD dr. Darsono, Pacitan, guna mendapatkan perawatan intensif. Meski fasilitas Jamkesmas yang dimilikinya tak bisa digunakan, pihak RSD menolak klaim atas kepesertaan Jamkesmas, lantaran masa berlakunya sudah kadaluwarsa.
"Klaim Jamkesmasnya gak berlaku, karena sudah habis masa berlakunya," terang Sugiyanto pada wartawan.
Sementara itu, Kabid Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pacitan, Bambang Mahaendrawan, mengatakan, sejatinya sudah berulangkali, satuan kerjanya memberikan sosialisasi kepada para nelayan agar mengurus asuransi nelayan. Namun demikian, banyak dari mereka yang tidak punya greget.
Baca Juga: Belasan Nelayan Andon Berhasil Menyelundup Masuk ke Pacitan
"Mungkin dengan kejadian ini, bisa menjadi pembelajaran bagi nelayan," terangnya, ditempat terpisah.
Menurut Bambang, saat ini pemberian pertanggungan asuransi bagi para nelayan, memang sedang diproses. Proteksi perlindungan tersebut guna mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diharapkan termasuk adanya korban jiwa. "Asuransi tersebut, preminya gratis selama setahun dan ditanggung kementerian terkait," ungkapnya.(yun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News