SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Puluhan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sidoarjo bakal turun jalan untuk menentang dan mengkutuk tindakan kekerasan oknum TNI AD terhadap salah satu kontributor NET TV, Madiun, saat peliputan.
Ketua PWI Sidoarjo, Abdul Rouf mengaku kecewa dan mengutuk aksi premanisme oknum TNI AD di Madiun terhadap salah satu wartawan saat menjalankan tugas peliputan.
Baca Juga: Pencurian di Pasar Sindon, BUMDes Sidomulyo Terkesan Acuh
"Oleh sebab itu, kami PWI Sidoarjo akan turun jalan sebagai bentuk solidaritas atas tindakan semena-mena oknum TNI terhadap jurnalis saat menjalankan tugas," ujarnya, Minggu (2/10).
Rouf menegaskan, dalam melakukan peliputan dan kerja jurnalistik, wartawan dilindungi oleh UU Pers nomor 40 Tahun 1999. Sesuai pasal 4 ayat 2 dalam UU tersebut, terhadap pers Nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan, atau pelarangan penyiaran.
Pelanggaran terhadap ketentuan tersebut, kata Rouf, dipidana penjara paling lama dua tahun atau denda paling banyak Rp 500 Juta. "Karena itu kami mendesak agar tindakan oknum anggota TNI terhadap rekan kami di Madiun diusut tuntas dan pelaku dihukum sesuai aturan yang berlaku," jelas Abdul Rouf, yang juga wartawan harian SINDO.
Baca Juga: Tingkatkan Tertib Lalu Lintas, Polres Madiun Gelar Operasi Zebra Semeru 2024
Ia juga menyerukan terhadap semua Jurnalis yang bertugas di Sidoarjo untuk ikut turun ke jalan menyatakan sikap tegas untuk mengutuk kekerasan terhadap jurnalis saat peliputan.
"Ini wujud solidaritas dan kepedulian terhadap kejadian yang menimpa wartawan. Kalau bukan sesama wartawan siapa lagi yang peduli dan menolak anarkisme dan premanisme," tegasnya. Aksi turun jalan itu rencananya bakal digelar di kawasan alun-alun Kabupaten Sidoarjo.
Seperti diketahui, salah satu kontributor NET TV, Sony Misdananto telah mendapatkan perlakuan kasar oknum TNI di Madiun.
Baca Juga: KPU Sidoarjo Ajak Media Beri Edukasi dan Dorong Partisipasi dalam Pilkada Serentak
Peristiwa bermula ketika ia baru saja pulang mengambil gambar bangunan minimarket waralaba yang roboh. Di simpang lima kete'an, rombongan konvoi pesilat menabrak seorang ibu yang sedang berhenti di lampu merah. Atas kejadian itu, oknum anggota TNI AD yang melakukan pengamanan langsung menghentikan pesilat PSHT yang menabrak warga tersebut dan memukulinya.
Melihat kejadian itu, Sony yang kebetulan berada di lokasi langsung mengambil gambar. Tiba-tiba ada anggota TNI lain yang medekatinya dan merangkul dari belakang. Sony pun lalu digiring ke pos pengamanan setempat. Berada di situlah Sony mendapat kekerasan dari oknum TNI AD. Bukan hanya itu, memory kamera berisikan gambar peliputan juga dirusak. (nni/sta/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News