Kardus Bekas Disulap Jadi Dompet Bernilai Mahal dan Mewah

Kardus Bekas Disulap Jadi Dompet Bernilai Mahal dan Mewah Tas dari kardus bekas yang dihiasi manik-manik. sangat elegan. dan diberi merk. foto: luckman hakim/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Kardus bekas susu dan bekas bungkus nasi dimanfaatkan Dwi Ana (29) untuk membuat dompet wanita mulai dari yang berukuran kecil hingga yang berukuran besar. Karena memberi kesan mewah, tentu saja bisa mendongkrak harganya hingga ratusan ribu.

Harga dompet wanita yang dibuat Dwi dalam kisaran Rp 5 - 350 ribu, tergantung dari ukuran dan juga bahan yang dipakai.

Baca Juga: Ramai Pengunjung, Kepo Market Sukses Gelar Bazar UMKM

Hiasan dari batu-batuan dan manik-manik, juga menentukan harga dari dompet. Ia juga siap menerima pesanan motif yang disesuaikan keinginan pembeli.

Dwi memanfaatkan kardus bekas dari susu formula anaknya, yang masih berumur 2 tahun, serta kardus bekas nasi kotak, untuk dijadikan dompet.

Selain itu dia juga membuat tas dengan motif batik tanpa hiasan batu-batuan, karena tidak semua konsumen menyukai dompet yang dihiasi batu hias, akan tetapi kain batik yang digunakan tidak sembarangan, karena pasar yang dituju adalah kalangan menengah atas.

Baca Juga: Gus Afif Dukung UMKM Surabaya Bersertifikasi Halal

Dwi pertama kali mendapatkan ide ketika dia mengikuti pelatihan di Kaza (Kapas Krampung Plaza) yang diketuai oleh ibu mertuanya sendiri. “Saya pertama kali itu membuat kotak kemasan yang saya buat seunik dan sebagus mungkin, lah terus saya ikut pelatihan di Kaza itu, kebetulan ketuanya mertua sendiri. Lah pelatihan itu tentang membuat dompet yang dihiasi dengan batu-batu hias, akhirnya saya ikutkan lomba dan akhirnya juara 1,” ungkap Dwi.

“Setelah itu saya membuat beberapa dompet, dan respon pasar bagus sama dompet buatan saya, tapi saya buatnya gak banyak-banyak soalnya saya buatnya sendiri dan juga kadang itu anak saya rewel, tapi kalau saya membuat dompet paling banyak 10 biji biar terkesan lebih eksklusif,” akunya.

Dwi sudah memulai membuat dompet dari kardus bekas hampir 1 tahun, dulunya dia membuat kotak-kotak untuk tempat kain batik dan lain-lain mulai dari yang berukuran kecil hingga yang berukuran besar sudah dia jalani selama 3 tahun sekarang.

Baca Juga: Jelang Piala Dunia U-17, Puluhan Pedagang Kecil Dilarang Berjualan di Sekitar Stadion GBT

Kedua produknya dipasarkan di Royal Plaza, dan penjualan secara online. Dwi mengaku kewalahan untuk memenuhi pesanan dari Royal Plaza dan online, “Saya saja udah kewalahan memenuhi pesanan dari Royal sama onlinenya, soalnya kan saya ngerjainnya sendirian, ada anak juga jadi ya gitu,” aku dia.

“Bisnis yang paling banyak peminatnya itu kemasan karena sudah di mulai dari 3 tahun yang lalu dan pelanggannya juga sudah banyak, kalau dompet ini barusan tapi sudah lumayan pesanannya,” kata dia.

Omzet dari kedua usaha dia bisa mencapai Rp. 2-5 juta perbulan, jika ada pesanan atau ada event tertentu bisa mencapai Rp 2 juta perhari. (luckman hakim/UTM)

Baca Juga: Gus Lilur Motivasi Pelaku UMKM agar Naik Kelas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO