Banjir Masih Betah di Sidoarjo (1): Raya Trosobo Belum Surut, Jalur Surabaya-Mojokerto Macet

Banjir Masih Betah di Sidoarjo (1): Raya Trosobo Belum Surut, Jalur Surabaya-Mojokerto Macet MACET: Antrean kendaraan besar dan motor di jalan Raya Trosobo arah Surabaya menjelang titik banjir di Desa Bringin Bendo Kecamatan Taman, Selasa (11/10). foto: MUSTAIN/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Genangan air banjir masih belum surut di beberapa kawasan di Kabupaten Sidoarjo hingga Selasa (11/10). Salah satunya di Desa Bringin Bendo Kecamatan Taman.

Selain menggenangi pemukiman warga, banjir juga meluber hingga Jalan Raya Trosobo, yang merupakan jalan nasional dan merupakan jalur utama Surabaya-Mojokerto. Jalan yang dekat dengan Desa Bringin Bendo ini terendam air banjir hingga sepanjang 100 meter lebih dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter.

Baca Juga: Cegah Banjir, TMMD Sidoarjo Tinggikan Jalan Lingkungan

Titik jalan yang terendam air, setelah Jembatan Layang Trosobo jika dari arah Surabaya dan sebelum Jembatan Layang Trosobo jika dari arah Mojokerto. Akibat jalan yang terputus banjir ini, arus lalu lintas macet. Itu karena kendaraan terpaksa menurunkan lajunya karena melewati genangan air banjir.

Pantauan BANGSAONLINE.com, kemacetan terjadi sejak dari jalan raya Trosobo Taman jika dari arah Mojokerto dan jalan Raya Gilang jika dari arah Surabaya. Beberapa mobil dan motor terlihat mogok saat melewati genangan air banjir ini. Sejumlah polisi tampak mengatur lalu lintas di dekat jalan yang terendam banjir.

"Saya mau bayar cicilan motor kantor FIF di Perum Bringin Indah. Terpaksa jalan kaki ke sana. Ini motor saya mogok," cetus seorang pria yang mengaku asal Krian.

Baca Juga: Peduli Warga Terdampak Banjir, PWI Sidoarjo Gelar Baksos

(MOGOK: Seorang pengendara motor terpaksa mendorong motornya saat melewati genangan air banjir di Jalan Raya Trosobo, dekat Desa Bringin Bendo Kecamatan Taman, Selasa (11/10). foto : MUSTAIN/ BANGSAONLINE)

Selain jalan Raya Trosobo dekat Jembatan Layang Trosobo ini, banjir juga terjadi di Desa Bringin Bendo dengan ketinggian air mencapai 60 sentimeter, tepatnya di RT 8/RT 4. "Banjir ini yang paling parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," cetus Susi (45), warga RT 8/RW 4 saat berbincang dengan BANGSAONLINE.com, Selasa (11/10).

Baca Juga: Polsek Tanggulangin Salurkan Bantuan Air Bersih di Desa Terdampak Banjir

Dia bercerita, banjir menggenang di Desa Bringin Bendo sejak Minggu (9/10) setelah Sabtu (8/10) malam, kawasan desanya diguyur hujan deras. Banjir juga masih belum surut hingga Selasa (11/10) karena Senin (10/10) malam, hujan kembali mengguyur. "Ini sudah bertahun-tahun terjadi, tapi kok kayaknya gak ada penanganannya," keluh seorang warga lainnya.

Akibat genangan air yang cukup tinggi tersebut, sejumlah toko dan usaha milik warga tutup. Beberapa warga yang merupakan pemilik toko, tampak duduk depan tokonya dan sesekali berjaga menghalau jika ada pengendara mobil nekat menerobos dengan mesin dalam kondisi hidup. Sedangkan pengendara motor tetap diijinkan lewat. (sta/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO