KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wilayah Kabupaten Kediri, terkenal akan kekayaan adat dan tradisinya. terutama di bulan Muharram atau dalam istilah Jawa, Suro. Salah satunya, tradisi unik grobyak ikan yang diadakan di Sumber Gundi, di Desa Tanjung, Kecamatan Pagu, Minggu (16/10).
Grobyak ikan, adalah salah satu acara ritual Suro, menangkap ikan secara ramai-ramai oleh masyarakat di Sumber Gundi. Tempat itu, juga merupakan punden di desa Tanjung Kecamatan Pagu.
Baca Juga: Viral Video Kajari Kabupaten Kediri Keluarkan Tembakan Peringatan ke Pengendara Motor
Dalam menangkap ikan yang diadakan sekali dalam setahun ini, masyarakat membawa alat-alat tangkap traditional. Mereka, tua-muda, anak-anak, laki-laki dan perempuan, bersama-sama masuk dalam kolam Sumber Gundi.
Sebelum grobyak ikan dimulai, didahului dengan kirab tumpeng menuju lokasi Sumber Gundi. Camat Pagu, H Ahmad Wito Subagyo, menyerahkan potongan tumpeng kepada tokoh masyarakat, kemudian mengangkat alat tangkap ikan tradisional (cundik, wuwu, jaring) yang menandai bahwa grobyak ikan telah dimulai.
Ratusan peserta yang berasal dari warga Desa Tanjung, langsung terjun ke dalam kolam sumber. Tak lupa, mereka membawa alat bantu menangkap ikan yang beragam bentuknya. Ada yang berbentuk seperti kurungan ayam, ada pula yang hasil modifikasi jala ikan dengan bambu, ada yang berupa jaring standar.
Baca Juga: Banjir Banyakan Seret 3 Kendaraan, BPBD Kabupaten Kediri Siapkan Dapur Umum
Harsono, salah seorang peserta grobyak ikan, mengaku acara yang digelar tiap tahun ini berlangsung sangat meriah. “Pesertanya lebih banyak daripada tahun lalu. Partisipasi masyarakat juga sangat bagus, benar-benar antusias," ujar Harsono.
Grobyak ikan merupakan salah satu wujud untuk tetap menjaga adat dan tradisi di bulan Suro. Ikan yang terdapat di Sumber Gundi juga sangat beragam. Ada nila, lele, tombro, patin dan juga ikan asli di Sumber seperti ikan gabus dan kutuk. (rif/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News