WASHINGTON, BANGSAONLINE.com - Ketakutan kandidat presiden dari Partai Republik, Donald Trump akan dicurangi dalam pemilihan pada 8 November nanti, membuat Presiden Amerika Serikat Barack Obama buka suara. Obama mengecam agar Trump berhenti merengek.
Pernyataan ini disampaikan Obama usai bertemu dengan Perdana Menteri Italia Matteo Renzi di Gedung Putih, Selasa (18/10) waktu setempat. "Saya berharap Mr. Trump berhenti merengek dan sebaiknya berusaha meningkatkan suaranya," kata Obama.
Baca Juga: Suriah Kini, Mengulang Tragedi Penghancuran Irak dan Libya
Obama jug menambahkan bahwa pemilu di Amerika Serikat dijalankan dan dimonitor oleh para pejabat lokal, dan sebagian juga ditunjuk oleh para gubernur negara bagian dari Partai Republik. Kasus-kasus kecurangan besar dalam pemilu, kata Obama, tak pernah terjadi di Amerika.
Sikap ngotot Trump yang terus curiga, menurut Obama membuktikan bahwa dia tidak punya kemampuan dan ketangguhan sebagai pemimpin. "Anda (Trump, red) bahkan sudah merengek sebelum pertandingan selesai," pungkas Obama dikutip reuters.
Sebagaimana diketahui, Trump tertinggal rata-rata tujuh poin dari kandidat Partai Demokrat Hillary Clinton di berbagai jajak pendapat. Atas ketertinggalannya ini, Trump berulang-kali mengatakan jika dia akan dicurangi. Bahkan Trump meminta suporternya untuk mendatangi tempat-tempat pemungutan suara.
Baca Juga: Pemimpin Psikopat
Para petinggi Partai Republik sendiri tidak mendukung pernyataannya tersebut. Secara tegas, kandidat wakil presiden pendamping Trump Mike Pence, malah menegaskan akan menghormati apa pun hasil pemilihan nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News