SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Gebyar peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2016 di Sidoarjo menyisakan insiden. Baliho ucapan HSN 2016 milik anggota DPRD Jatim Dapil 1 (Surabaya-Sidoarjo) HM Ka'bil Mubarok, yang dipasang di bundaran Taman Pinang Sidoarjo, diketahui rusak, Senin (24/10).
Baliho berukuran 2 x 4 meter ini, tampak robek separuh, tepat yang ada gambar HM Ka'bil Mubarok. Anehnya bagian baliho yang hilang, hanya yang ada gambar HM Ka'bil Mubarok yang hilang. "Saya tahu baliho saya dirusak tadi pagi pukul 08.00 WIB dari teman Garda Bangsa yang bilang foto saya dirobek," cetus HM Ka'bil Mubarok saat dikonfirmasi, Senin (24/10) siang.
Baca Juga: Santri Pesantren di Sidoarjo Jadi Korban Pemukulan Temannya, Ayah Lapor Polisi
Anggota Komisi B DPRD Jatim ini pun memastikan baliho ucapan Hari Santri Nasional 22 Oktober ini rusak, setelah dirinya melihat langsung saat melintas dekat Bundaran Taman Pinang, Senin (24/11) pukul 09.00 WIB. "Padahal baliho itu masih utuh saat saya melintas dekat lokasi pada Minggu (23/10) malam, pukul 21.00 WIB," jlentreh politisi PKB ini.
Dia menyayangkan aksi vandalisme tersebut dan tidak mengetahui motif perusakan. Dia yakin baliho itu dirusak, karena sejumlah baliho lain yang dipasang di kawasan tersebut masih utuh. "Saya khusnudlon saja, mungkin yang merobek itu suka foto saya dan mau menyimpan di rumahnya," beber Ketua DKW Garda Bangsa Jatim ini.
Ka'bil meyakini pelaku perusakan jelas bukan santri, karena baliho yang dipasangnya, sebagai ucapan Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober dimana berdasarkan Resolusi Jihad NU yang dicetuskan KH Hasyim Asy'ari yang menjadi pengobar semangat arek-arek Suroboyo melawan penjajah Belanda saat pertempuran 10 November.
Baca Juga: Korem 084/BJ Sosialisasi Rekrutmen Calon Prajurit Lintas Agama di Ponpes Manba'ul Hikam Sidoarjo
Terkait perusakan baliho tersebut, Ka'bil mengaku masih berkoordinasi dengan teman-temannya di Sidoarjo untuk mencari saksi yang melihat kejadian perobekan tersebut, termasuk berupaya mendapatkan rekaman CCTV, karena di lokasi itu informasinya ada CCTV milik kepolisian. Itu sebagai langkah jika nantinya diperlukan untuk laporan polisi. "Meski demikian, sejatinya saya sudah lebih dulu memaafkan pelaku," tandasnya.
Selain itu, Ka'bil berharap kepada anggota Garda Bangsa di Sidoarjo agar tidak terpancing dan reaksioner dengan kejadian perobekan baliho Hari Santri Nasional tersebut. "Saya berharap sahabat-sahabat Garda Bangsa di Sidoarjo untuk tidak terpancing dan reaksioner. Kita ambil hikmah yang terbaik. Semoga tidak terulang lagi kejadian seperti ini. Karena bisa jadi orang lain menjadi korban seperti saya," pungkasnya. (sta/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News