TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Nahdlatul Ulama (NU) Tuban menggelar sidang senat terbuka wisuda ke-XI dan pelantikan tahun akademik 2015/2016 di gedung Graha Sandia, Rabu (26/10). Dalam sidang tersebut, STIKES NU resmi mewisuda dan melepas 289 mahasiswa dari tiga jurusan, yakni Ners, S1 Keperawatan dan D3 Kebidanan.
Ketua STIKES NU Tuban, Miftahul Munir usai acara wisuda menyatakan, pihaknya berharap mahasiswa yang dilepas dapat mengembangkan dan mengamalkan tri dharma perguruan tinggi. Ia juga berharap mahasiswa dapat berkontirbusi dan ikut berpartisipasi menjamin kesehatan masyarakat di Kabupaten Tuban.
Baca Juga: Gelar Wisuda ke-22, Unirow Terus Tingkatkan Kualitas SDM Songsong Indonesia Emas
“Kami sudah ikut survei dan assessment keberadaan masyarakat yang mengalami gangguan jiwa. Selain itu turut serta membantu pemerintah dalam menangani masyarakat yang terkena gangguan jiwa. Semoga, ke depan mahasiswa kami lebih membantu pemda dalam menyelenggarakan kesehatan di bumi wali,” ungkap Munir.
Munir menyarankan mahasiswa yang sudah diwisuda agar meningkatkan kualitasnya. Dengan cara, mahasiswa lulusan Ners dan Akademi Kebidanan mengikuti registrasi dan uji kompetensi agar bisa membuka praktek secara mandiri. Sedangkan, untuk mahasiswa jurusan S1 Keperawatan bisa melanjutkan ke jenjang profesi agar bisa membuka praktek pula.
“Ini adalah wisuda terbesar, sebab dihadiri tamu-tamu penting, mulai dari staf khusus Kemeristekdikti, Wakil Ketua PBNU bidang kesehatan, Forpimda Kabupaten Tuban dan ribuan tamu undangan,” ujarnya.
Baca Juga: Wisuda 183 Mahasiswa, Rektor IIKNU Tuban Optimis Lulusan Tak Sulit Bekerja
Di tempat yang sama, Bupati Tuban H. Fathul Huda memberikan selamat kepada mahasiswa yang telah diwisuda. Ia berharap, mahasiswa yang lulus tersebut memiliki inovasi dan menerapkan ilmu yang didapat ke masyarakat.
“Ilmunya harus diterapkan di masyarakat dan itu tidak harus formal. Sebab, bentuk pengabidan di mana saja dan tidak harus menjadi pegawai,” ungkap Bupati yang juga Wakil Tanfidiyah PWNU Jawa Timur itu.
Sedangkan Staf Khusus Menristekdikti, Abdul Wahub, dalam orasi ilmiah menyampaikan bahwa mahasiswa saat ini perlu menekankan pendekatan dan metode baru lantaran teknologi sudah berkembang pesat.
Baca Juga: PKKMB 2024, Unirow Tuban Ingin Wujudkan Generasi Emas Berkarakter
“Kalian jangan ragu dalam menyongsong zaman, karena orang pintar ada sekolahnya dan orang bejo tidak ada sekolahnya. Diharapkan dari afirmasi pintar dan bejo dilahirkan dari orang yang dekat Allah SWT,” tandasnya. (tbn1/wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News