GRESIK, BANGSAONLINE.com - Karamnya KM Dewaruci yang syarat muatan semen di perairan Gresik, Senin (1/11), sekitar pukul 14.30 WIB, mendapat atensi besar otoritas berwenang.
Sebab, dari 13 nahkoda dan ABK (anak buah kapal) yang berada di kapal naas tersebut, hingga Selasa (2/11) pagi, masih ada empat ABK yang belum diketemukan. Keempat ABK itu adalah Andre, Andri, Basdio/Deolo/Deo dan Pendi.
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
Sedangkan, penumpang kapal yang selamat adalah, Nahkoda atas nama Arif Adi Prawiro, dan 8 ABK, yakni Moh. Ali, Lani Zamni, Usman, Minason, Budi Riswanto, Eko Mahaputra, Mansur dan Jupri.
Kapolres Gresik AKBP Adex Yudiswan kepada wartawan menyatakan, pihaknya saat ini telah menerjunkan tim gabungan untuk mencari para ABK yang masih belum diketemukan. Tim tersebut terdiri dari petugas TNI angkatan Laut, Basarnas (Badan SAR Nasional) dan BPBD (badan penanggulangan bencana daerah) Pemkab Gresik. "Kami akan sisir perairan Gresik untuk mencari para korban," katanya.
Berdasarkan info yang dihimpun, karamnya KM Dewaruci Perkasa di APBS (alur pelayaran barat Surabaya) laut Gresik berlangsung sangat cepat. Diduga kapal yang memuat 1.000 ton semen itu tenggelam setelah bodinya bocor akibat menabrak jangkar Dolphin Nusantara dan Jaya Lestari yang labuh.
Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
Informasi yang dihimpun BANGSAONLINE.com menyebutkan, sebelum tenggelam, KM Dewaruci Perkasa memuat semen seberat 1.000 ton dari TUKS (Terminal Untuk Kepentingan Sendiri) milik PT. Semen Gresik.
Kemudian, kapal tersebut sekitar pukul 14.30 sampai di Pelabuhan umum Gresik. Namun ketika akan berlabuh sambil menunggu kelengkapan surat perjalanan, tiba-tiba mesin kapal mati.
Kondisi angin di perairan Gresik cukup kencang disertai arus yang deras membuat kapal terseret lalu menabrak jangkar Dolphin Nusantara dan Jaya Lestari yang sedang labuh.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar
Laude Zamni, salah satu ABK kapal yang selamat menuturkan pada saat kapal menabrak, kemudi kapal tiba-tiba tidak bisa dikendalikan. "Kapal yang sudah bocor dan kemasukan air laut dengan cepat langsung tenggelam," katanya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News