TUBAN, BANGSAONLINE.com - Harga palawija jenis jagung di pasaran di Kabupaten Tuban terhitung masih stabil meski saat ini hasil panen para petani melimpah ruah. Pantauan di pasar Kecamatan Jatirogo, Kamis (1/12) menyebutkan, harga jagung pipilan Kering Pasar (KP) sekitar Rp 3.600 per kilogram dengan Kadar Air (KA) 19-22 persen.
Menurut salah satu pengepul di Pasar Jatirogo, Karmani, dengan harga itu, pedagang maupun petani sudah saling diuntungkan.
Baca Juga: 40 UMKM Binaan Pemkab Tuban Siap Ekspor Produk ke Luar Negeri
Lanjut Karmani, stabilnya harga ini tak lepas dari kondisi iklim cuaca yang didominasi hujan. Hal ini membuat petani lebih memilih palawija, di antaranya jagung.
Karmani mengungkapkan, mayoritas jagung pipilan KP tersebut langsung dikirim ke pabrik pakan ternak di Surabaya. Selain itu juga dijual di luar kota Surabaya, tergantung permintaan pasar.
Namun untuk menjual ke pabrik, dijelaskan Karmani, jagung harus berkualitas baik. Pabrik akan memberi nilai harga tergantung dari kualitas dan kadar airnya. Sebab, terkadang pabrik juga mendatangkan jagung impor, sehingga jagung lokal kalah bersaing.
Baca Juga: Pemkab Tuban Apresiasi Program CSR Inovatif Si Pandu dan Desi yang Diusung PLN Nusantara Power
Ia menjelaskan, harga jagung pipilan kualitas standar yang dapat masuk ke pabrik pakan ternak biasanya jagung pipilan KA 16-17 persen. Untuk mencapai kadar tersebut, masih kata Karmani, sangat sulit. Kecuali jika pedagang atau tengkulak memiliki tempat penjemuran jagung pipilan.
"Tidak mungkin jagung standar pabrik KA 16-17 persen. Soalnya dari petani, dalam jualnya di pasar sini masih KA 19-21 persen, itupun sudah mentok. Maka untuk menyiasati agar kadar air tinggi dan memenuhi standar harga jual pabrik pakan ternak, jagung petani akan dipipil dulu,” bebernya. (ahm/wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News