TUBAN, BANGSAONLINE.com - Dampak banjir akibat luapan sungai bengawan solo di empat Kecamatan di Tuban semakin meluas. Air tidak hanya merendam areal persawahan dan akses jalan, berdasarkan data yang diterima BANGSAONLINE.com, perkembangan saat ini air sudah menggenangi rumah warga.
Data yang diterima BANGSAONLINE.com dari BPBD Tuban, Jum’at (2/12) menyebutkan, ada 33 desa di 5 kecamatan yang kini terendam banjir. Rinciannya, Kecamatan Soko terdapat 8 desa yang terendam, meliputi Desa Simo, Mojoagung, Pandanwangi, Sandingrowo, Kenongosari, Galagahsari, Kendalrejo, dan Menilo. Dari 8 desa tersebut ada 502 KK yang terdampak. Di samping itu, banjir juga menggenangi lahan pertanian sekitar 412 hektar sawah, 30 hektar ladang dan 50 hektar pekarangan.
Baca Juga: Pascabanjir, Polres Ngawi Aktif Pantau Debit Air
Di Kecamatan Rengel lebih parah. Terhitung yang terkena dampak ada 12 desa, yakni, Desa Karangtinoto, Tambakrejo, Maibit, Bulurejo, Kanorejo, Ngadirejo, Sawahan, Rengel, Sumberejo, Campurejo, Bajararum, dan Prambon Wetan. Total yang terkena dampak ada 1.896 KK, sedangkan areal persawahan seperti sawah sekitar 1.454 hektar, ladang ada 63 hektar dan pekarangan ada 31 hektar.
Wilayah berikutnya berada di Kecamatan Plumpang. Di kecamatan itu ada 7 desa yang terdampak. Yakni Desa Kebomlati, Kedungsoko, Plandirejo, Klotok, Bandungrejo, Kedungrojo, dan Sembungrejo. Ada 1.458 KK yang kebanjiran, lahan pertanian 209 hektar, 103 hektar areal ladang, serta 25 hektar tambak.
Untuk wilayah di Kecamatan Widang yang terdampak ada 6 desa, yakni Desa Patihan, Ngadipuro, Widang, Kedungharjo, Simorejo, dan Tegalsari. Warga yang terdampak ada 613 KK, areal persawahan ada 106 hektar dan ladang sekitar 106 hektar.
Baca Juga: 18 Desa di Tuban Terendam Banjir, BPBD Siagakan Petugas dan Perahu Karet
Sedangkan, di Kecamatan Parengan saat ini hanya 1 desa yakni, Desa Selogabus. Di desa tersebut warga yang terdampak ada 46 KK, areal persawahan ada 45 hektar dan ladang sekitar 45 hektar.
Plt Kepala BPBD Tuban, Joko Ludiono mengungkapkan, pihaknya sudah mengevakuasi beberapa korban terdampak ke puskesmas lantaran sakit. Mereka yang dievakuasi adalah Julastri (68), Yuyun (32), Jasminem (66), Jasmirah (65) dan Tarmudi (45) warga Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel.
Baca Juga: Hujan Deras, Wilayah Kota Tuban Terendam Banjir
“Yang dirujuk rata-rata keluhannya gatal-gatal,” ungkap Joko.
Disinggung solusi untuk penanganan tanggul Bengawan Solo, Joko mengatakan bahwa hal itu membutuhkan dana besar. Sedangkan, domain tanggul itu berada di bawah Pemerintah Pusat.
Untuk menyiasatinya, lanjut Joko, Pemkab Tuban melalui BPBD akan mengajukan usulan agar ada penambahan. “Untuk pembenahan tanggul sudah menyerap dana APBD Pemkab sebesar Rp 30 miliar. Sedangkan, Rp 60 miliar dana dari pusat untuk kontruksi, dan anggaran sebesar itu hanya mendapatkan 1,5 kilometer dari 25 kilometer yang tidak bertanggul,” tuturnya. (wan/rev)
Baca Juga: Perahu Bocor, Empat dari 3 Korban Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Ditemukan Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News