BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Status Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro kini telah turun siaga menjadi siaga I, dengan ketinggian air 13.60 meter di atas permukaan air laut (mdpl) pada pukul 17.00 WIB. Sebelumnya, ketinggian air hingga menyentuh 15.10 Mdpl atau siaga III.
Meski trend air di papan duga Kota Bojonegoro terus turun, namun puluhan desa di wilayah timur Bojonegoro masih tergenang. Misalnya di dua kecamatan di Kanor dan Baureno. Ketinggian air di wilayah tersebut masih sekitar 90 centimeter. Ratusan warga masih mengungsi di dataran yang lebih tinggi.
Baca Juga: Pascabanjir, Polres Ngawi Aktif Pantau Debit Air
"Belum tahu kapan airnya surut, sudah gak betah di tempat pengungsian," ujar salah satu pengungsi asal Kanor, Danu, Sabtu (03/12).
Meski demikian, masih banyak pula warga masih bertahan di dalam rumah. Padahal, air di dalam rumah mencapai lutut orang dewasa. Warga yang masih bertahan tidur di atas meja maupun ranjang yang ditinggikan.
Baca Juga: Perahu Bocor, Empat dari 3 Korban Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Ditemukan Tewas
Kasi Kedaruratan Bencana dan Logistik BPBD Bojonegoro, Budi Mulyono mengatakan, warga yang masih mengungsi sudah dijatah makan sebanyak tiga kali sehari. BPBD telah membangun dapur umum untuk para korban banjir. Selain itu, para pengungsi juga digratiskan melakukan pemeriksaan kesehatan.
"Di lokasi pengungsian telah disediakan posko kesehatan oleh puskesmas dan Dinkes," ungkapnya.
Ia menambahkan, kondisi banjir di wilayah Bojonegoro diprediksi besok bakal surut. Itu setelah air Sungai Bengawan Solo menunjukkan penurunan setiap jamnya. Namun, dia memprediksi air bengawan solo akan kembali naik. Sebab, di papan duga Karangnongko, Ngawi menunjukkan kenaikan lagi.
Baca Juga: HKBN 2023 di Lamongan, Menko PMK Dorong Penerapan Kurikulum Khusus Bagi Pelajar Terdampak Bencana
"Mudah-mudahan tidak besar seperti kemarin kiriman airnya," jelasnya. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News