Setahun, 4 Kasus Keracunan Massal Terjadi di Jombang, Dua Kasus Diperiksa Polisi

Setahun, 4 Kasus Keracunan Massal Terjadi di Jombang, Dua Kasus Diperiksa Polisi Salah satu santri Pondok Pesantren Al-Ikhlas Putri Bahrul Ulum Tambakberas, Kecamatan Jombang korban keracunan asap fogging saat dilarikan ke RSUD Jombang beberapa waktu lalu. foto: RONY S/ BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Sepanjang tahun 2016 sedikitnya ada 4 kasus keracunan massal yang terjadi di Kabupaten Jombang. Dari 4 kasus yang terjadi, dua kasus di antaranya sempat diperiksa kepolisian.

Berdasarkan data yang dirilis Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang, keempat kasus tersebut terjadi di Dusun Piyak, Desa Sembung, Kecamatan Perak pada tanggal 19 Maret. Akibat kasus ini terdapat 43 korban keracunan yang dicurigai bersumber dari soto ayam yang dikonsumsi.

Keracunan massal kedua terjadi pada tanggal 28 Mei di Desa Kayen, Kecamatan Bandar Kedungmulyo. Sumber keracunan juga dicurigai dari makanan soto ayam yang dikonsumsi. Dari kasus ini, 41 korban dilarikan ke Puskesmas Bandar Kedungmulyo.

Kasus keracunan yang sama juga terjadi di Pondok Pesantren Mambaul Hikam, Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek pada tanggal 19 Juni dengan korban sebanyak 43 orang. Lagi-lagi makanan yang dicurigai mengandung racun bersumber dari soto ayam yang dikonsumsi para korban.

“Tiga kasus ini bersumber dari makanan soto ayam yang kami curigai, kemudian kami lakukan uji laboratorium. Hasilnya negatif alias tidak ditemukan unsur racun dari sampel yang kami uji lab,” ujar Kepala Dinkes Jombang, dr Heri Wibowo kepada Bangsaonline.com, Rabu (14/12).

Satu kasus keracunan massal terakhir terjadi di Pondok Pesantren Al-Ikhlas Putri Bahrul Ulum Tambakberas, Kecamatan/Kabupaten Jombang pada tanggal 20 November. Akibat kasus keracunan ini 30 korban dilarikan ke rumah sakit. Adapun bahan racun yang dicurigai bersumber dari bahan fogging.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO