LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Kelompok nelayan yang berada di Kecamatan Paciran Lamongan mulai geram dengan sikap Pemerintah Daerah melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lamongan, yang lamban menindaklanjuti terkait banyaknya ikan yang mati di laut akibat limbah industri.
“Nelayan terus menunggu hasil Lab yang telah disetorkan beserta contoh ikannya. Sudah hampir satu setengah bulan tidak ada kejelasan. Nelayan sudah bosan dengan janji-janji dari dinas terkait,” ungkap Muklisin, Minggu (18/12).
Baca Juga: Pasokan Berkurang, Harga Ikan di Lamongan Cenderung Naik
Terkait lambannya penanganan masalah limbah ini, Muklisin berencananya meminta audiensi dengan Bupati dan DPRD Lamongan. Sebab, dirinya khawatir Bupati hanya menerima laporan yang sepotong-sepotong dari Badan Lingkungan Hidup.
Bahkan kata Muklisin, sebagai bentuk kekesalan nelayan, mereka berniat untuk melakukan sweeping terhadap pabrik-pabrik yang kini menjamur di wilayah Paciran.
“Ada memang rencana nelayan melakukan sweeping ke pabrik-pabrik, tapi berusaha kita cegah, karena tindakan anarkis bukan pilihan sempurna. Masyarakat hanya butuh kepastian dan solusi,” imbuh Muklisin.
Baca Juga: Khofifah Blusukan ke Pasar Kliwon dan Dialog dengan Nelayan di Lamongan
Sementara BLH seakan bungkam saat dikonfirmasi terkait penanganan limbah industri ini. Kabid Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Pengolahan Limbah, M. Farid Budi hingga berita ini ditulis belum bisa dikonfirmasi.
Hingga kini, nelayan setempat masih kesulitan dalam mencari ikan di bibir pantai lantaran banyak yang mati akibat tercemar limbah. Sedangkan untuk mencari ke tengah laut, nelayan juga dihadapkan dengan cuaca buruk dan tingginya ombak. (qom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News