BOJONEGORO (bangsaonline) - Enam Pekerja Seks Komersial (PSK) asal Bojonegoro di eks lokalisasi Dolly Surabaya hingga kemarin (20/6) belum juga pulang. Dinkes terus menunggu kepulangan dan kejelasan keenam PSK tersebut untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan mereka.
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Bojonegoro, Whenny Dyah Prajanti mengatakan, beberapa waktu lalu Dinkes Bojonegoro mengikuti rapat koordinasi di Provinsi Jawa Timur menjelang penutupan lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara tersebut.
Selain itu ia juga sudah menerima surat dari Dinkes Provinsi Jawa Timur terkait keenam PSK dari Kabupaten Bojonegoro itu. "Namun sampai sekarang masih menunggu kepulangan mereka," ujarnya.
Dikatan dia, apabila dalam seminggu ini tidak ada kejelasan, ia akan berkoordinasi dengan Disnakertransos terkait langkah yang akan dilakukan. Serta akan melacak keenam PSK yang telah diketahui identitasnya tersebut melalui petugas Puskesmas di masing-masing kecamatan.
Rencananya, kalau keenam PSK tersebut sudah pulang akan dipantau dan dilakukan pendekatan agar mereka mau datang ke Rumah Sakit atas kemauannya sendiri. "Setelah itu baru dilakukan pemeriksaan," sambungnya.
Pihak Dinkes sendiri tidak punya hak untuk memaksa mereka agar melakukan pemeriksaan. Tetapi Dinkes mengantisipasi adanya HIV karena penyakit tersebut tidak sama dengan penyakit lainnya.
Di Kabupaten Bojonegoro sendiri kasus baru HIV di tahun 2013 terdapat 126 kasus. Buruh kasar adalah penderita yang paling banyak, disusul wiraswasta, Ibu Rumah Tangga (IRT) dan yang keempat baru PSK.
"Sehingga agar masyarakat tidak mengucilkan mereka yang terjangkit HIV, karena penularannya melalui darah. Tidak menular melalui ari mata, keringat dan air lainnya," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News