GRESIK, BANGSAONLINE.com - Di saat banyak pihak mengecam gencarnya perusahaan asing yang membawa tenaga kerjanya sekalian masuk ke Indonesia, DPC PDIP Gresik malah mendukung hal tersebut.
Partai pengusung Presiden Joko Widodo ini menanggapi positif masuknya perusahaan asing ke Indonesia.
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
"Tujuan Pak Presiden gencar memasukkan investasi asing ke Indonesia untuk menumbuhkan sektor ekonomi," kata Ketua DPC PDIP Kabupaten Gresik, Ir. Hj. Siti Muafiyah kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (10/1/2017).
Upaya tersebut, lanjut Muafiyah, juga sebagai upaya untuk menekan hutang ke luar negeri agar tidak makin membengkak. "Kalau mau utang lagikan tak mungkin, karena utangnya Indonesia ke luar negeri sudah banyak. Pemerintah tidak mau ngutangi lagi," tuturnya.
"Pemerintah mau kerja sama dengan mendirikan dan menyelesaikan proyek-proyek yang mangkrak dengan kerja sama pihak asing," jelasnya.
Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
"Nah, dalam pekerjaan industri tersebut pihak asing mengerjakan sendiri dengan mengambil tenaga kerja dari negara mereka, mulai saudara, teman dan seterusnya. Karena mereka maunya sesuai target penyelesaiannya," ungkapnya.
"Tenaga sendiri untuk mengirit biaya yang paling murah," terang mantan Anggota DPRD Gresik ini.
Dia lantas mencontohkan pembuatan batu bata. "Kalau pakai tenaga Indonesia kan buat batu bata nyusun satu per satu. Namun tenaga asing kan tidak, mereka langsung dipasang satu blok. Jadi, gak lama menyelesaikannya," katanya.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar
Muafiyah lebih jauh menyatakan, dari sekian investor dan tenaga asing yang masuk ke Indonesia, bahwa perusahaan dan tenaga asing yang paling murah adalah dari Tiongkok.
"Setelah pekerjaan selesai, maka untuk mempekerjakan orang di perusahaan tersebut kembali memakai orang Indonesia. Jadi, seperti itu maksud dan tujuannya," ungkapnya.
Muafiyah memaparkan, bahwa banyak proyek besar pekerjaannya molor sehingga tidak disukai perusahaan asing. Sebagai contoh, pekerjaan proyek listrik di PT. PLN (Perusahaan Listrik Negara) atau proyek fisik di Kementrian PU. "Kan banyak yang molor," katanya.
Baca Juga: Jalankan Putusan PN, Kejari Gresik Keluarkan Nur Hasim dari Rutan Banjarsari
Untuk itu, dia meminta masyarakat pribumi tidak perlu khawatir dengan masuknya investor dan tenaga asing. "Mereka membantu kita. Masuk Indonesia bawa duit. Harusnya kita menerima dengan baik. Wong kita dibantu. Jangan dengarkan isu-isu yang tidak benar. Kasihan, mereka itu bekerja," pintanya.
Muafiyah optimis dengan banyaknya proyek asing masuk ke Indonesia, maka ekonomi akan membaik. "Insya Allah 2 tahun ekonomi akan berubah," pungkasnya. (hud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News