PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Jumlah kendaraan yang memadati ruas jalan di Ponorogo sangat tinggi. Berdasarkan data, tiap satu bulan ada 90 sepeda motor baru dan 5 mobil baru.
Untuk mengantisipasi pertumbuhan kendaraan yang tidak seimbang dengan penambahan jalan raya, Dinas Perhubungan akan membuat jalur lalu lintas yang terpola dan tersistem.
Baca Juga: Sempat Ambles, Jalur Pacitan-Ponorogo Sudah Bisa Dilewati
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo, Djunaedi di ruangan kerjanya, Senin (16/1). "Kita akan membuat pola yang tersistem. Artinya jika ada pengendara A akan menuju lokasi Z, maka mau tidak mau pengendara A harus melewati jalur yang kami buat," ujar Djunaedi.
Semakin sedikit simpul atau jalan, maka peluang terjadinya kecelakaan lalu lintas akan semakin sedikit. "Untuk wilayah Ponorogo di tahun 2017 ini, kita akan membuat jalur di Jl Bathoro Katong dan Okaz untuk dibuatkan kanalisasi yang mengurangi kendaraan saling bersilangan," lanjut Djunaedi.
Selain itu, dengan anggaran Rp 6,4 miliar yang dikucurkan untuk 2017 ini, Dishub juga akan membuat beberapa program yang diharapkan bisa meminimalisir kecelakaan. Rinciannya, prioritas Rp 1,1 miliar untuk ACS atau angkutan cerdas sekolah dan Rp 200 juta untuk penerangan jalan umum di Waduk Bendo. Sisanya ditunda 30 persen.
Baca Juga: Mantan Kadishub Ponorogo Divonis 4 Tahun, Sebut Mantan Bupati Ikut Nikmati Aliran Dana
"Praktis kita hanya mengelola Rp 3,5 miliar saja. Untuk itu, kita meniadakan biaya yang tidak perlu," urai Djunaedi.
Dishub bersama dengan Satlantas akan terus berupaya mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas dengan terus berkoordinasi. Diharapkan transportasi di Ponorogo menjadi sesuatu yang nyaman dan aman.
Sementara, menanggapi wacana pembangunan jalur kereta api, Djunaedi menyampaikan hal tersebut sudah dalam proses pengerjakan. "Insya Allah tahun 2018 atau 2019 pembangunan infrastruktur kereta api akan dimulai," pungkas Djunaedi. (yah/rd)
Baca Juga: Uji Coba Satu Arah Jl Soekarno-Hatta Ponorogo Lancar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News