TUBAN, BANGSAONLINE.com - Kondisi rumah berukuran 10x7 meter milik seorang janda tua bernama Mahrusah (61) di Desa Lajulor Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, semakin memprihatinkan. Beberapa bagian rumah tersebut kembali terseret longsor Kamis (14/1) malam, setelah Senin (2/1) lalu hal serupa juga menimpa. Longsor tersebut terjadi akibat abrasi Sungai Kening, anak Bengawan Solo.
Kali ini yang terseret longsor adalah dinding kamar bagian belakang. Ceritanya, saat itu Mahrusah hendak tidur. Namun tiba-tiba dinding bagian belakang rumahnya ambruk. Beruntung, saat itu ada pemuda-pemuda yang sedang cangkruk sehingga Mahrusah langsung dievakuasi.
Baca Juga: Antisipasi Banjir dan Longsor, Bupati Tuban Tanam Rumput Vetiver di Bantaran Kali Kening
"Mendengar saya berteriak, para pemuda langsung berlari dan menolong saya," ujar nenek berputra 4 itu kepada Bangsaonline.com.
Sementara itu, Niam salah satu pemuda Desa Lajolor mengatakan, bahwa peristiwa ini sudah dilaporkan sejak longsor pertama kali pada 2015 lalu. Bahkan saat longsor awal bulan lalu, juga sudah dilaporkan sekaligus meminta solusi terhadap pemerintah agar ada penanganan. Namun, nyatanya belum ada respon dari pemerintah hingga kini.
"Sudah mas, longsor awal dulu sudah didatangi orang Tuban, Kecamatan, Kepolisian. Tapi, ya gitu, malah rumah ini dijadikan tempat wisata delok-delokan (tontonan). Pemdes bilangnya akan dibronjong. Namun, hingga kejadian longsor susulan tidak ada tindaklanjut," keluhnya.
Baca Juga: Dua Rumah Warga Bangilan Terseret Longsor Dampak Banjir Kali Kening
Sementara Senin (23/1) pagi tadi rombongan Camat Singgahan, Dani Ramadani dikabarkan telah memberikan bantuan berupa sembako kepada nenek Mahrusah dan meninjau langsung lokasi longsoran. Namun, terkait penanganan darurat, sepertinya belum ada. (ahm/wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News