GRESIK, BANGSAONLINE.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina Gresik mengoptimalkan penggunaan dana bagi hasil (DBH) cukai untuk pembelian alat-alat kedokteran serta membangun fasilitas penunjang yang lain.
Hal ini disampaikan oleh Dirut RSUD Ibnu Sina Gresik, Endang Puspitowati saat beraudiensi dengan Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto dan Sekda Gresik Djoko Sulistiohadi di tengah mendampingi Bupati Gresik saat menerima kunjungan kerja rombongan dari Pemkab Madiun di Ruang Graita Eka Praja, Senin (20/2).
Baca Juga: Bupati Gresik Resmikan Gedung Instalasi Pelayanan Kanker Terpadu RSUD Ibnu Sina
Kunker Pemkab Madiun dipimpin oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Suyadi untuk study banding tentang penggunaan dana bagi hasil cukai ke Pemkab Gresik.
Bupati menyatakan, penggunaan dana bagi hasil cukai di Gresik sudah sangat optimal. Hal ini karena skala prioritas dana bagi hasil cukai dialokasikan untuk memperbaiki kualitas kesehatan.
"Dana ini sebagian besar dibelanjakan untuk alat-alat kedokteran agar dapat meningkatkan kualitas hidup kesehatan masyarakat, terutama pasien penyakit paru dan jantung," katanya.
Baca Juga: Proyek Gedung Rawat Jalan Terpadu dan Diagnostic Center RSUD Ibnu Sina Gresik Tahap I Rampung
Sementara Dirut RS Ibnu Sina, Endang Puspitowati, pihaknya sejak tahun 2012 menerima dana bagi hasil cukai masing-masing tahun 2012 sebesar Rp 1,4 miliar, tahun 2013 Rp 2,5 miliar, tahun 2014 Rp 5,7 miliar, tahun 2016 Rp 10,2 miliar dan tahun 2016 sebesar Rp 8,3 miliar.
"Selama ini penggunaan dana tersebut selalu kami diskusikan dengan pihak provinsi. Dana tersebut untuk melengkapi beberapa fasilitas kesehatan berupa alat kedokteran untuk penyakit paru, jantung. Atas petunjuk dari pemberi dana, maka penggunaan dana tersebut kami kembangkan untuk pembelian alat-alat penyakit lain misalnya alat-alat obgyn dan lain-lain," jelasnya.
Menurut Endang, beberapa peralatan yang dibeli dari dana bagi hasil cukai yaitu ventilator, caterisasi jantung, bronscoscopi, x-ray, USG 4 dimensi. “Kami berencana untuk melengkapi berbagai peralatan endoscopi, hal ini sesuai petunjuk pemberi dana,” terangnya.
Baca Juga: Baliho Caleg Timpa Warga hingga Masuk RS, PDIP Gresik Tanggung Jawab, Instruksikan Cek Ulang APK
Mendengar penjelasan panjang lebar tentang penggunaan dana bagi hasil cukai, pimpinan rombongan Asisten Ekbang Pemkab Madiun Suyadi menyatakan puas.
Pihaknya, bahkan ingin minta difasilitasi untuk selalu bisa berkomunikasi dengan Pemkab Gresik. “Kami minta nomor kontak atau email agar kami bisa selalu berkomunikasi. Kami menyadari bahwa Pemkab Gresik telah selangkah lebih maju dari kami,” katanya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News